Menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) pada pembelajaran

        Keterkaitan Sistem Among Ki Hajar Dewantara dengan Pendekatan Culturally  Responsive Teaching Halaman 1 - Kompasiana.com CRT merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan keberagaman budaya dan latar belakang peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengembangkan kemampuan dalam memahami kebutuhan dan keunikan peserta didik dari berbagai latar belakang budaya, sehingga dapat merancang pembelajaran yang lebih inklusif fan menarik bagi siswa.

Pendekatan ini mengintegrasikan kebiasaan, karakteristik, pengalaman, dan perspektif peserta didik sebagai alat untuk pembelajaran yang lebih baik. Dalam pendekatan ini guru perlu menggunakan keterampilan kesadaran multikultural yang kritis. Kesadaran multicultural juga dapat digunakan guru untuk menguji secara objektif terkait nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan persepsi mereka sendiri.

Selain pencapaian akademis, pendekatan CRT diterapkan untuk dapat menciptakan lingkungan belajara yang aman, nyaman, fan berpihak pada peserta didik.

Langkah-langkah CRT:

1.      Identitas diri peserta didik – mengenal identitas budayanya yang berkaitan dengan materi.

2.      Pemahaman budaya

3.      Kolaborasi/Kerjasama

4.      Berfikir kritis untuk refleksi.

CRT juga dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, melalui integrasi budaya dan pengalaman siswa ke dalam pembelajaran dengan memperhitungkan perbedaan budaya dalam cara siswa belajar, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih menarik dan relevan bagi peserta didik.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HISTORIOGRAFI ASIA TIMUR (CINA DAN JEPANG)

SEJARAH KERAJAAN MOUTONG (METODOLOGI SEJARAH)

Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif