CONTOH KASUS CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING (CRT)

         Bapak/Ibu guru telah mempelajari konsep pendekatan CRT. Kini saatnya Bapak/Ibu guru mengajak rekan sesama guru/kepala sekolah/pengawas untuk dapat melakukan studi kasus bersama. Diskusikan alternatif solusi kedua contoh kasus di bawah ini dari sudut pandang penerapan CRT.

Contoh Kasus 1

Pak Surya adalah guru matematika. Pekan ini Pak Surya akan menyampaikan materi mengenai perkalian. Sekolah Pak Surya berlokasi dekat dengan pasar dan sebagian besar dari orang tua peserta didik merupakan pedagang. Bagaimana kegiatan pembelajaran yang sebaiknya dirancang oleh Pak Surya dengan menerapkan pendekatan CRT?

Text Box: Pak Surya membuat materi perkalian menjadi sebuah soal cerita yang memakai perumpamaan pedagang dan barang dagangan di pasar. Cara ini merupakan salah satu Langkah CRT, dimana Pak Surya sebagai guru telah mengenalkan identitas budaya, kebiasaan, atau karakter terhadap peserta didik dan mengkaitkan dengan materi pembelajaran. Dengan demikian peserta didik yang ada di kelas pak Surya akan cepat memahami materi tersebut, sebab pendekatan yang digunakan mengintegrasikan kebiasaan, karakteristik, pengalaman, serta perspektif peserta didik yang sehari-hari mereka jumpai di rumah masing-masing. Hal ini pula sebagai alat untuk pembelajaran yang lebih baik.  

Contoh Kasus 2

Ibu Nisa adalah guru Bahasa Sunda. Ibu Nisa menemukan bahwa peserta didiknya berasal dari berbagai suku dan hanya sebagian kecil yang merupakan Suku Sunda. Sebagian besar mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan Ibu Nisa untuk dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CRT?

Text Box: Pertama-tama ibu Nisa harus memahami Langkah-langkah pendekatan CRT:
1.	Mengklasifkasikan identitas diri peserta didik, 
2.	Pemahaman budaya oleh perserta didik
3.	Melakukan kolaborasi/Kerjasama antara peserta didik suku Sunda dengan yang bukan suku Sunda
4.	Berfikir kritis untuk refleksi.
Tujuan Langkah-langkah diatas akan memudahkan ibu Nisa dalam mengajar Bahasa Sunda dengan pendekatan CRT. Ketika ibu Nisa telah mengetahui jumlah jenis suku-suku yang ada dikelas antara yang bukan suku Sunda dengan jumlah suku Sunda, maka selanjutnya membentuk kelompok yang mana di dalam kelompok tersebut menghadirkan minimal satu orang peserta didik suku Sunda untuk membantu Ibu Nisa dalam membimbing peserta didik lain yang bukan suku Sunda. Metode pengelompokan ini bertujuan untuk melakukan kolaborasi agar kegiatan pembelajaran jauh lebih efektif, selain itu peserta didik akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Langkah terakhir adalah melakukan refleksi secara bersama-sama untuk melihat sejauh mana pemahaman peserta didik tentang Bahasa Sunda, terutama siswa yang bukan suku Sunda. 
 

Komentar

  1. Dengan metode pembelajaran CRT sangat membantu dalam proses pembelajaran di kelas dan dapat dengan mudah dalam mencapai tujua pembelajaran.
    Karena dalam metode pembelajaran CRT, menggunakan pemdekatan yg mengintegrasikan kebiasaan, karakteristik, pengalaman serta prespektif peserta didik yang setiap hari mereka jumpai di rumah.

    BalasHapus
  2. Mirip dengan kontekstual teaching... Ketika guru mengajarkan sebuah materi yang di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari, siswa akan jauh lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Penerapan CRT sangat sesuai jika di aplikasikan dalam kegiatan pembelajaran

    BalasHapus
  3. Pendekatan CRT sebuah pembelajaran yang sangat memperhatikan dan menghargai keberagaman budaya di kelas. Karena Setiap siswa memiliki latar belakang budaya yg unik dan berbeda-beda.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HISTORIOGRAFI ASIA TIMUR (CINA DAN JEPANG)

SEJARAH KERAJAAN MOUTONG (METODOLOGI SEJARAH)

Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif