Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Hell Man (Cerita fiksi)

Gambar
Hell Man Rezki Desmita (Sumber Gambar: google.com) Gulungan ombak mulai menyapu bibir pantai  membuat istana pasir buatan anak-anak menyatu kembali bersama pasir putih. Matahari perlahan mulai beranjak ke ufuk barat membiaskan cahaya kuning keemasan memancar indah, pertanda sebentar lagi akan ada sunset. Anak-anak kecil berlarian, bermain sesuka hati menikmati weekand bersama keluarga, tidak ketinggalan pula para remaja dan dewasa ikut tenggelam dalam asyiknya menikmati keindahan pantai di sebuah daratan mengapung yang bernama pulau Saronde. Ramainya pengunjung pantai ini merupakan tontonan pengobat kesunyian hati seorang peng -galau berat. Dijamin, pesona alam dan jernihnya air lautan tanpa cemaran sampah industry ini mampu menjernihkan fikiran yang carut-marut. “Terkadang diam, sendiri, dan menyepi itu cara terindah dalam merenungi segalanya. Tafakur alam di pulau saronde adalah pilihanku.”― Batinku sembari tersenyum menikmati hembusan angin senja. Disini aku aka...

Cerpen Karya-ku spesial untuk para putri soleha dan ibu hebat !!

Gambar
DI KOTA JAGUNG IBU MENANTI Rezki Desmita (sumber gambar: google.com) “Kalau Nata udah besar nanti, cita-cita Nata mau jadi apa?” “Nata pengen jadi orang kaya, biar ibu nggak susah lagi nyari uang buat biaya sekolah Nata.” “Hmm, itu keinginan Nata, bukan cita-cita. Cita-cita itu misalnya Nata jadi dokter, supaya bisa punya uang banyak dan Nata juga bisa nolongin orang sakit.” “Ah, , nggak mau jadi dokter. Dokter nggak bisa nyembuhin orang sakit, buktinya teman Nata, ayahnya dokter tapi nggak bisa nyembuhin ibunya yang sakit, akhirnya ibunya meninggal.” “Nata, semua makhluk itu akan mengalami yang namanya kematian, tak terkecuali kita manusia. Hidup ini ibarat sedang mengantri untuk menemui ajal, makanya kita harus terus berbuat baik dan beramal, karena kita nggak tahu kapan waktu kematian itu akan tiba.” “Kalau gitu, Nata pengen berdiri dibarisan paling belakang, supaya Nata bisa hidup lebih lama” “Alasannya?” “Karena Nata pengen bahagiain ibu dulu, Nata nggak p...

Ketika Lauhmahfudz Yang Bicara (Rezki Desmita)

Gambar
Senja mulai nampak kuning keemasan memancar nan menyilaukan, pertanda sore kembali menyapa. Tak terasa Magrib segera tiba menyambut malam. Usai berwudhu, aku dikagetkan oleh nada dering ponselku. Sebuah pesan baru dari sahabatku, yang sedikit membuatku girang dalam hati. Malam nanti, aku telfon kamu ya. Ada hal serius yang ingin aku bicarakan. Usai sholat Magrib ku balas smsnya. Aku penasaran, namun mencoba memberikan terkaan-terkaan yang tidak menyenangkan. Dua hari yang lalu dia menelfonku, memberitahu informasi penerimaan tenaga pengajar di yayasan binaan pamannya. Aku mencoba menebak, apakah menerimaannya sudah tutup atau bagaimana. Aku langsung mengirimkan pesan singkat itu padanya. Bukan. Ini hal yang lain. Tapi aku harap kamu bisa menjaganya, karena aku percaya kamu. Hampir pukul 22.00, namun belum juga terdengar bunyi panggilan dari ponselku. Aku menyerah menunggu, pandanganku mulai sayu, aku memberitahukan agar lain kali saja menghubungiku karena malam mulai lar...