Minggu, 21 September 2014

Resensi Buku Pengembangan Karakter






Nama              : Rezki Desmita
Nim                 : 231 411 091
Mata Kuliah  : Kearsipan dan Dokumentasi

IDENTITAS BUKU

Judul Buku    : Pengembangan Karakter Akademika Berbasis Disiplin Ilmu
Penulis            : Ramli Utina, dkk
Editor             : Joni Aprianto, dkk
Penerbit          : KEPEL Press
Tebal              : XIX + 340 Halaman
Terbit             : Desember 2013
ISBN               : 978-602-1228-13-5
Cover              : Paduan warna Putih, merah Maron, dan hitam.

SINOPSIS     
Model smart dimensi regional, nasional, dan global Pengembangan Karakter Akademika Berbasis Didplin Ilmu Universitas Negeri Gorontalo. Smart and good menjadi visi utama dari pusat Pengembagan Pendidikan Karakter LP3 Universitas Negeri Gorontalo, yang mengemban misi dalam rangka mengkaji, membangun, dan mengembangkan karakter akademika yang cerdas, berdaya saing, dan unggul berlandaskan pada moral knowing (nilai kebaikan), moral feeling (berbuat baik), moral action (berkehidupan baik), serta menciptakan kader pemimpin (leader) yang berkarakter dan handal.
Dalam konteks visi dan misinya pendidikan karakter menjadi sebuah kebutuhan. Karakter hanya mungkin terbangun melalui kesadaran bersama dan keteladanan dalam proses-proses pendidikan. Dengan demikian maka pembiasaan nilai-nilai baik menjadi kekuatan kebudayaan yang akan menopang daya saing bansa dengan kompetensi keilmuan, kepribadian dan wawasan kebangsaan. Inilah potret sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

PENDAHULUAN
Gorontalo merupakan salah satu daerah yang mengalami perjalanan sejarah yang panjang.  Gorontalo telah mengenal yang namanya sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan-kerajaan tradisional, sebagaimana awal mula berdirinya kerajaan di Gorontalo adalah kerajaan Wadda, yang terletak di kaki gunung Tilongkabila. Kemudian disusul kerajaan tua lainnya, seperti kerajaan Suwawa, dan kerajaan Lomutu (Limboto). Demikianlah perjalanan yang pernah dilalui dalam lembar sejarah Gorontalo.
Pendidikan merupakan proses yang menuntun manusia untuk menemukan jati dirinya, yang berlangsung tanpa mengenal batas waktu dan usia, dan terjadi dimana saja selama itu masih dalam area lingkungan individu. Dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan pula yang namanya pendidikan karakter, yang diharapkan dapat memberikan perubahan karakter ke arah yang lebih baik dan akan mempermudah untuk menemukan jati dirinya. Selain itupulah akan menjadikan seorang individu dapat mengabdi dengan baik pada lingkungannya. Seseorang berilmu saja tidak cukup, harus berbarengan dengan pembentukan karakter dalam hal ini erat kaitannya dengan moral seseorang dalam bersosial.

ISI  BUKU
Buku ini disajikan dalam sebelas bab, diantaranya: Bab I memuat diantaranya menganai latar belakang, rekam jejak sejarah dan budaya ke-Gorontalo-an, dan implementasi pendikar (pendidikan karakter) di Universitas Negeri Gorontalo,. Kemudian Bab II Model pendikar  berbasis ilmu sosial, yang memiliki sub-sub bab antara lain yakni pengantar, kondisi pendidikan moral saat ini, social morality, serta lampiran daftar pustaka.
Pada bab 1 dalam buku  Pengembangan Karakter Akademika Berbasis Disiplin Ilmu ini menguraikan tentang keadaan Gorontalo pada umumnya. Sekarang dapat kita lihat dari berbagai peninggalan sejarah baik yang berbentuk benda (cagar budaya) maupun dalam bentuk adat yang sampai sekarang masih terus dilestarikan oleh masyarakat Gorontalo. Adapun pendidikan karakter yang diterapkan di Universitas Negeri Gorontalo adalah untuk membentuk kepribadian lapisan intelektual muda dalam berkiprah di dunia kependidikan dan non kependidikan yang nantinya akan terjun di dalam masyarakat, agar supaya dapat menambah tingkat mutu dari potensi diri.
Dalam pengkajian berikut pada bab-bab selanjutnya, yang mengulas tentang penerapan pendikar berbasis Ilmu Sosial. Bila pendikar dikaitkan dalam basis ilmu Sosial sudah pasti yang menjadi target utama adalah Social Morality, yang berlandas pada pancasila. Berikutnya adalah pendikar berbasis ilmu sastra dan budaya, dalam membentuk karakter tidak dapat dipisahkan dari yang namanya kebudayaan, maka dengan ini pendidikan karakter yang diterapkan berasaskan pada kebudayaan nasional yang berakar pada kebudayaan daerah (kearifan lokal). Kemudian pendikar berbasis ilmu pertanian lebih pada membentuk jiwa seorang wirausaha yang agropreneurship yang bergerak pada bidang agriculture. Berikutnya pendikar bebasis ilmu Mipa, yang dalam pengembangan karakternya melalui kegiatan kokurikuler, intra-kurikuler, dan ektra-kurikuler, yang mencakup labratorium, alam, dan sebagainya, yang berlandaskan pada project based learning (PBL).
Makna pendidikan demikian luasnya, sehingga lembaga pendidikan banyak menggunakan istilah tambahan dibelakannya, contoh pendidikan karakter, hal ini lebih mempermudah untuk memahaminya serta lebih bersifat presfektif dan runcing. Seperti halnya pendikar berbasis ilmu Teknik, yang memiliki prinsip karakter beretika dalam profesi, menuntut mahasiswa teknik memiliki keahlian IPTEK dan dapat diaplikasikan ditengah-tengah masyarakat. Kemudian pendikar berbasis ilmu kesehatan yang mengembangkan sikap entrepreneurship, dan mampuh mengambil sikap ketika diperhadapkan dengan situasi gawat darurat, serta dapat menciptakan system kefarmasian yang dapat menemukan bahan obat dari alam. Berikutnya pendikar berbasis ilmu pendidikan yang berlandaskan pada sikap memanusiakan manusia serta memiliki jiwa pendidik yang dapat menularkan sikap dan moral yang positif bagi peserta didik. Kemudian pendikar berbasis ilmu ekonomi berasakan pada penguatan karakter melalui ekonomi syari’ah dan mampuh mensinergikan dengan ekonomi konvensional.

KRITIK SUMBER
Buku ini sangat bagus untuk dipelajari dalam rangkah membentuk karakter seorang individu, terlebih dalam penilisannya sudah dibagi-bagi menjadi bagian-bagian lebih presfektif sesuai bidang keilmuan. Dalam buku ini pula dijelaskan mengenai keutamaan budaya daerah dalam membentuk karakter yang dipadukan dengan budaya kampus, sehingga mudah untuk dipahami dan tentunya dalam merubah karakter seseorang tidak jauh-jauh dari yang namanya budaya.
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan referensi, di dalam penulisan buku ini terdapat referensi internet yang bersumber dari blogspot. Sedangkan dosen-dosen itu selalu menganjurkan kepada mahasiswa untuk tidak menggunakan sumber dari situs blogspot, kecuali situs resmi lainnya, seperti kompas, atau wikipedia.

PENUTUP
Demikianlah ulasan isi dari buku berjudul Pengembangan Karakter Akademika Berbasis Disiplin Ilmu, yang ditulis oleh dosen-dosen di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo. Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam buku ini, salah satunya adalah bahwa seorang intelektual muda tidak cukup bila hanya memiliki potensi, namun harus dibekali dengan yang namanya moral, karakter yang kuat, dan berjiwa professional sesuai bidang keilmuannya.
Buku ini hadir memberikan penjelasan tentang pembentukan karakter seorang individu untuk menciptakan generasi intelektual yang mempunyai kecerdasan dan jiwa yang berkarakter. Sehinggah buku ini dapat dijadikan sebagai bacaan wajib bagi para mahasiswa yang ingin membentuk karakternya sesuai bidang ilmunya, terlebih untuk mereka yang masih dalam tahap mencari jati diri.


DAFTAR PUSTAKA
Ramli Utina, dkk. 2013. Pengembangan Karakter Akademika Berbasis Disiplin Ilmu. Yogyakarta: Kepel Press
H. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
HJ. Chalidjah Hasan, 1995. Kajian Perbandingan Pendidikan. Surabaya: Al-Ikhlas
Slamet Iman Santoso, 1981. Pembinaan Watak Tugas Utama Pendidikan. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Umar Tirtarahardja dan S.L La Sulo, 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar