Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. 1
DAFTAR
ISI............................................................................................................. 2
BAB
1
1.1 PENDAHULUAN............................................................................................. 3
BAB 2
A. DEFINISI SEJARAH LOKAL EDUKATIF INSPIRATIF............................. 4
B. CONTOH PENULISAN SEJARAH LOKAL EDUKATIF INSPIRATIF..... 5
BAB 3
PENUTUP
1.2 KESIMPULAN ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 9
KATA PENGANTAR
Sebelumnya
penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas SEJARAH LOKAL ini.
Judul yang disajikan penulis adalah tentang Sejarah Lokal
Edukatif Inspiratif.
Meskipun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyusunnya ,namun penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan
didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
terwujudnya penyempurnaan penulisan pada tugas berikutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi semua pembaca pada umumnya dan pada penulis sendiri khususnya.
Gorontalo, Maret 2012
Penyusun
KELOMPOK
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Indonesia
adalah negara yang bersejarah adalah ada bagian-bagian sejarah daerah yang
luput dari perhatian sebab tidak pernah diungkapkan.. Banyak sekali tragedi
atau peristiwa yang terjadi di negeri Indonesia. Mulai dari masa prasejarah,
masa kerajaan, masa kolonial hangga masa kemerdekaan mewarnai sejarah panjang
negeri kita ini.
Menyusun
sejarah Lokal memang tercermin dalam kata Edikatif dan Inspiratif, yang sering
diangap merupakan salah satu aspek penting dalam mempelajari sejarah. Menyadari
guna edukatif dari sejarah berarti menyadari makna dari sejarah sebagai
gambaran peristiwa masa lampau yang penuh arti. Sedangkan kata inspiratif
mengandung makna yang hampir sama dengan pengertian edukatifr seperti
dijelaskan diatas hanya disini yang lebih ditekankan adalah “daya gugah” yang
ditimbulkan oleh usaha mempelajari sejarah itu.
Sebagai
warga Indonesia, sudah sepantasnya bagi kita untuk mengenali sejarah- sejarah
yang telah terjadi di negeri kita ini. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat
menjadikan sejarah itu sebagai sebuah refleksi untuk melangkah ke depan
menggapai cita-cita.
Istilah
sejarah lokal di Indonesia kerap digunakan pula sebagai sejarah daerah,
sedangkan di Barat disamping dikenal istilah local history juga community
history, atau neighborhood history, maupun nearby history.
Ketika kita berbicara sejarah lokal disini bukan sejarah lokal tradisi, semisal
babad, hikayat, lontara, tambo, ataupun lainnya. Melainkan sejarah yang
menceritakan regionalitas, kedaerahan secara batasan-batasan tertentu. Misalkan
melalui batasan-batasan geografis atau keberadaan suku yang mendiami tempat
tersebut . Atau istilah lainnya ialah sejarah daerah (Moh. Ali 2005:155).
Pada
awal pasca kemerdekaan, kebutuhan akan adanya sejarah nasional sangat tinggi
guna mendukung eksistensi dari negara Indonesia yang baru tertentuk. Namun
kemudian setelah beberapa lama disadari bahwa kecenderungan penulisan sejarah
yang nasional sentries dapat mengabaikan realitas dinamika sosial yang majemuk,
yang ada di masing-masing bagian wilayah republik ini (Sabang-Merauke). Hal ini
tentu saja dapat merugikan bangsa Indonesia sendiri, karena sejarah yang
bersifat nasional kerap mengabaikan makna bagi komunitas tertentu.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Definisi Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif
Sejarah lokal
edukatif Inspiratif adalah jenis sejarah lokal yang disusun dalam rangka
mengembangkan kecintaan Sejarah Lingkunagnnya, yang menjadi pangkal bagi
timbulnya kesadaran (kesadaran lingkungan dalam rangka kesadaran sejaran
nasional). Menyusun sejarah Lokal seperti kata Edikatif dan Inspiratif, yang
sering diangap merupakan aspek penting dalam mempelajari sejarah. Menyadari
guna edukatif dari sejarah sebagai makna gambaran peristiwa masa lampau yang
penuh arti. Sedangkan kata inspiratif mengandung makna yang hampir sama dengan
edukatifr hanya disini yang lebih ditekankan adalah “daya gugah” yang
ditimbulkan oleh usaha mempelajari sejarah itu. Jadi kedua kata itu menunjukan
semangat yang bisa dikembangkan dalam sejarah.
Jadi
penulis sejarah lokal ini menyusun sejarah Lingkungannya untuk mencapai
tujuan-tujuan seperti digambarkan diatas. Biasa Lembaga pendidikan atau badan
pemerintah daerah yang menggunakan Tipe ini yang mengnggap tugas ini sebagai
bagian dari upaya pembangunan, khususnya pembangunan mental masyarakat juga
pembanguna fisik karena diyakini apabila mental berhasil yaitu adanya kebangaan
serta harga diri kolektif akan memudahkan bagi pemerintah setempat untuk
memotifasi masyarakat untuk berpartisifasi dalam pembangunan fisik.
Biasanaya
kegiatan ini dilakukan oleh para sejarawam non-profrsional seperti guru-guru, Lembaga pendidikan atau badan
pemerintah daerah yang menggunakan Tipe ini sebagai upaya pembangunan,
khususnya pembangunan mental masyarakat dan pembanguna fisik karena apabila
mental berhasil memudahkan bagi pemerintah setempat untuk memotifasi masyarakat
untuk berpartisifasi dalam pembangunan fisik. Biasanaya dilakukan oleh para
sejarawam non-profrsional seperti guru-guru, khususnya guru Sejarah.
B. Contoh Penulisan Sejarah Lokal Edukatif Inspiratif
Tipe Sejarah Lokal Educatif ;
Inspiratif (naratif), tipe ini menimbulkan inspirasi yang lebih baik,
nilai-nilai dalam kehidupan, pengaman (institusi, peristiwa yang sifatnya
membanggakan daerah). Berikut ini suatu contoh jenis Sejarah Lokal Edukatif
Inspiratif,
Buku yang berjudul “Pandangan dan Gejolak ini” merupakan karya dari seorang profesor sejarah di Ohio University , Amerika Serikat. Pengalaman William H Frederick dalam menyunting buku Pedoman Sejarah Indonesia; Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan, membuat ia melakukan penulisan kembali mengenai Sejarah Indonesia yang berjudul “Pandangan Dan Gejolak; Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia (Surabaya 1926-1946)”. Adapun hasil karya yang diterbitkan dalam lima bahasa ini (Indonesia, Inggris, Perancis, Jepang, dan Belanda) merupakan wujud kontribusinya dalam melakukan penulisan mengenai sejarah lokal di Indonesia.
Buku yang berjudul “Pandangan dan Gejolak ini” merupakan karya dari seorang profesor sejarah di Ohio University , Amerika Serikat. Pengalaman William H Frederick dalam menyunting buku Pedoman Sejarah Indonesia; Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan, membuat ia melakukan penulisan kembali mengenai Sejarah Indonesia yang berjudul “Pandangan Dan Gejolak; Masyarakat Kota dan Lahirnya Revolusi Indonesia (Surabaya 1926-1946)”. Adapun hasil karya yang diterbitkan dalam lima bahasa ini (Indonesia, Inggris, Perancis, Jepang, dan Belanda) merupakan wujud kontribusinya dalam melakukan penulisan mengenai sejarah lokal di Indonesia.
Pada isi buku menceritakan mengenai keberadaan masyarakat Surabaya dengan struktur dan tatanan kehidupannya mulai dari masa kolonial hingga masa pergerakan. Pada pemaparan dijelaskan mengenai keberadaan kelas, golongan, peran pemuda, sistem ekonomi, pemerintahan, perebutan kekuasaan yang terlihat pada kedatangan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia dengan membonceng tentara Inggris. Seluruh aspek yang menyangkut tatanan kehidupan diuraikan pada buku ini, namun demikian diantara hal yang diuraikan respons masyarakat Surabaya atas kemerdekaan Indonesia lah yang merupakan bagian terpenting. Dimana semangat kemerdekaan yang ada kemudian akan terwujud pada peristiwa 10 Nopember yang sampai saat ini dikenal sebagai Hari Pahlawan. Adapun hal yang menjadikan semangat masyarakat Surabaya berkobar-kobar karena kaum terpelajar Surabaya menekankan bahwa tanggung jawab atas kemerdekaan itu sangatlah berat. (Frederick, 1989:234).
Kaum terpelajar Surabaya yang dalam
pembagian kelasnya disebut golongan priyayi (elite Indonesia) oleh masyarakat
kampung ini menyatakan diri mereka sebagai pewaris posisi kewenangan, dan dalam
kapasitas yang mereka miliki berharap agar peralihan menuju negara Indonesia
seutuhnya dapat berjalan lancar. Apalagi mereka tidak menginginkan adanya penjajahan.
Bukti dari ketidaksenangan masyarakat Surabaya atas penjajahan yang dilakukan
oleh Belanda pada masa lalu adalah bentuk pemogokan dan protes penting yang
terjadi pada tahun 1920,1921, 1923, 1925-1926. Pada masa itu terdapat golongan
kampung Surabaya yang melawan perusahaan Belanda. Adapun golongan tersebut ada
yang berprofesi sebagai buruh kereta api, kuli pelabuhan dan sebagainya. Bahkan
pada tahun 1931 terjadi kerusuhan besar di kampung karena terdapat pertentangan
dengan pemerintah. (Frederick, 1989:14).
Dengan masuknya pendidikan barat sekitar tahun
1920-1930 an tentunya melahirkan golongan terpelajar pribumi. Pada tahun
tersebut Surabaya dapat dikatakan sebagai pangkalan dari sejumlah besar
kelompok pergerakan. Kaum pelajar pribumi yang mulai memiliki semangat
nasionalisme mulai menyuarakan gagasan kemerdekaan dengan berbagai cara.
(Frederick, 1989:51). Kemerdekaan yang telah diperoleh oleh Indonesia tidaklah
diakui oleh Belanda. Hal ini karena Belanda memiliki NiCA (The Netherlands East
Indies Civil Administration/ Pemerintahan Sipil Hindia Belanda) yang dibentuk
oleh Australia pada akhir tahun 1944. (Frederick, 1989:252). Bagi arek-arek
Surabaya NICA merupakan alat yang bertujuan untuk mengembalikan kedudukan
Belanda di tanah jajahan seperti semula. Namun demikian pribumi di Surabaya
seolah pantang menyerah. Bahkan anak-anak kecil di Surabaya mulai memisahkan
diri dari anak-anak Belanda. Di setiap sekolah yang ada di Surabaya anak-anak
mulai ingin menunjukan adanya pertikaian satu sama lain.
Pada tanggal 19 September 1945 berkibarnya
bendera merah-putih biru milik Belanda memicu kemarahan pemuda Surabaya. Ketika
itu terjadi peristiwa baku hantam yang dalam cerita revolusi Surabaya sejarah
ini mendapatkan tempat terhormat. Adapun semangat nasionalisme yang ditunjukan
oleh pemuda Surabaya ini kemudian terwujud dalam peristiwa 10 Nopember 1945.
Peristiwa ini diawali oleh persekutuan antara pasukan Inggris-India serta
pengikut Belanda yang mencapai penjara Kalisosok untuk menembaki orang Indonesia
yang tak bersenjata. (Frederick, 1989:355). Adapun peristiwa berlangsung selama
tiga minggu dan bersifat destruktif. (Frederick, 1989:356). Pada peristiwa ini
banyak sekali menjatuhkan korban. Dari pihak Indonesia dalam laporan tercatat
ada 430 korban. Sebenarnya pada peristiwa ini memakan ribuan korban, dari pihak
Inggris saja tercatat 7500 korban luka dan 2500 orang tewas.
Pada peristiwa ini secara teknis pihak sekutu
dinyatakan menang, namun adanya pertempuran yang banyak memakan korban dari
pihak Inggris membuat Inggris harus mempertimbangkan kembali kedudukan di
Indonesia. Adanya pertempuran yang terjadi di Surabaya ini telah mengundang
perhatian dunia karena peristiwa ini perjuangan Indonesia kemudian
diinternasionalisasikan. Adanya pertahanan rakyat Surabaya merupakan wujud
semangat kepahlawanan dengan yang menanamkan kekuatan emosional yang simbolik
serta luar biasa. Penulis membuat buku ini karena peristiwa yang terjadi
tentunya memberikan inspirasi dan menanamkan semangat kedaerahan yang mampu
berkontribusi untuk nasional.
Apalagi peristiwa yang teerjadi mampu
mengundang perhatian dunia, maka wajar saja kalau tanggal 10 Nopember
ditetapkan sebagai hari pahlawan. Hal itu untuk menghargai semangat perjuangan
rakyat Surabaya dalam mempertahankan Indonesia. Buku ini kami golongkan ke
dalam tipe sejarah lokal yang inspiratif dan edukatif karena isinya menunjukan
semangat dan mengajarkan untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah diraih.
Dari buku ini kita dapat belajar kalau memperoleh kemerdekaan itu adalah beban
yang amat berat maka itu harus dipertanggung jawabkan. Semangat kebangsaan yang
terjadi secara lokal telah memberikan kontribusi yang besar. Adanya pendidikan
untuk memegang teguh rasa tanggung jawab merupakan hikmah yang diambil pada peristiwa
Surabaya.
BAB 3
PENUTUP
1.2 Kesimpulan
Yang dimaksud dengan Sejarah lokal
edukatif Inspiratif adalah jenis sejarah lokal yang disusun dalam rangka
mengembangkan kecintaan Sejarah terutam apda sejarah Lingkunagnnya, yang
kemudian menjadi pangkal bagi timbulnya kesadaran sejarah dalam artian yang
luas (kesadaran lingkungan dalam rangka kesadaran sejaran nasional).
DAFTAR
PUSTAKA
http://wikipedia.com/sejarah-lokal-edukatif-inspiratif/
Komentar
Posting Komentar