SETIAKU
Tertatih ku berjalan
Terhempas ku bertahan
Namun, apa yang ku lihat di seberang
jalan?
Kau melangkah pelan telah
berdampingan
Lariku tertahan
Mungkinkah masih ada harapan ?
Aku tetap bertahan
Walau harus berperang melawan sakit
yang menghujam
Ku lihat kau semakin jauh dari
hadapan
Baru ku sadar ternyata aku takut
kehilangan
Ku lari menerjang penghalang
Tak peduli dengan siapa kau
berpegangan
Satu hal yang harus ku bilang
Kau satu tanpa bandingan
Belum juga kau menoleh memandang
hadirku di belakang
Kereta malam telah datang mengakhiri
angan
Sejak awal, rupanya Tuhan telah
menyuruhku pulang
Setidaknya aku telah berjuang
Bertahan sendiri dalam kesetiaan
untuk kau seorang
Aku bahagia karena bukan hianat yang
membuatku hilang
Setia saat memiliki semua orang bisa.
Setia tanpa memiliki apakah kamu bisa
?
Seribu pilihan tersuguh indah di
hadapan
Denganmu adalah harapan dan pilihan
terindahku
Walau tak dapat bersama saat di dunia
yang sama
Dan akhirnya terpisah pula oleh dunia
yang beda
Aku tetap memilih setia dalam
mencintaimu.
Mencintaimu itu pilihan
Setia denganmu wujud kesucian
Bertahan untukmu tanda kemurnian
Bersamamu adalah impian
Bila ternyata semua harus tanpamu
Cinta tak purlu terhapus
Setiaku pun tak akan pupus.
Bertahan bersama maut yang siap
memisahkan
Sehingga tak ada sesal yang terasa
Aku tak berputus asa
Ku yakin ketulusan ini akan terbaca.
Olehmu yang tak pernah merasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar