Rabu, 26 Juni 2013

TRANSMIGRASI UNTUK PENDUDUK INDONESIA BERKUALITAS


BAB I
PENDAHULUAN
         1.1 Latar Belakang
            Berbicara mengenai kependudukan di indonesia mungkin tidak akan habis. Begitu banyak permasalahan mengenai kependudukan, seperti Pemerataan penduduk, pengangguran, kemiskinan, dan padatnya penduduk. Pemerataan penduduk di Indonesia masih belum berjalan dengan sebagaimana mestinya, karena masih ada daerah-daerah yang begitu padat penduduknya, yang hingga akhirnya berdampak pada tingginya pengangguran, serta menimbulkan kemiskinan. Hal ini juga turut dipengaruhi oleh kelahiran yang begitu tinggi, dan berdampak pada kepadatan penduduk itu sendiri.
Dengan melihat berbagai fenomena kependudukan ataupun kemasyarakatan yang ada di Indonesia, muncul sebuah ide untuk mengangkat sebuah gagasan yang mengacu pada tiga permasalahan kependudukan yang tentunya saling berkesinambungan, yaitu kemiskinan, pengangguran, dan kapadatan penduduk. Tiga hal itulah yang serinng bahkan tidak pernah habis untuk dibahas di Negara tercinta ini. Kemiskinan ada karena pengangguran, pengangguran ada karena kepadatan penduduk. Hanya ada satu solusi untuk masalah ini, yaitu Transmigrasi. Dengan transmigrasi, permasalahan kepadatan penduduk akan teratasi, sehingga pengangguran serta kemiskinan akan berkurang.
Indonesia adalah Negara yang terdiri dari pulau-pulau, dari sabang sampai merauke. Ada beberapa pulau yang luas di Indonesia, antara lain Kalimantan dan juga Sumatera yang dapat dijadikan lokasi transmigrasi. Yang menjadi objek utama untuk masyarakat transmigrasi ini adalah masyarakat pulau Jawa. Sebagaimana yang terdapat dalam buku Siswono Yudohusodo, mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk di pulau Jawa antara tahun 1889-1890 misalnya, yang bertambah sekitar 3,9 persen (mencapai angka 39 untuk setiap 1000 orang). Suatu angka yang cukup tinggi, jika dikaitkan dengan penyediaan lapangan kerja untuk menjamin tingkat kehidupan ekonomi yang layak.
Pada zaman kolonialisme atau zaman pemerintah Hindia Belanda saja sudah mencapai angka demikian, apalagi sekarang Indonesia sudah merdeka, tentunya semakin banyak lagi masyarakat yang berbondong-bondong berpindah ke pulau Jawa, dengan alasan untuk mencari pekerjaan. Entah itu menjadi karyawan super market, jadi pengusaha, jadi pembantu rumah tangga, atau bahkan ada yang jauh dari harapan yaitu jadi pemulung, yang hanya hidup di daerah kumu. Hal seperti ini banyak terjadi pada masyarakat desa yang pindah ke kota.
Ada hal yang harus diluruskan disini, mengenai persepsi masyarakat desa tentang kehidupan kota. Rata-rata masyarakat desa menganggap bahwa kehidupan kota itu indah, bergelimang kemewahan, dan banyak tersedia lapangan pekerjaan. Padahal segala sesuatu yang ada di kota itu harus diraih dengan usaha yang tidak main-main, segala pekerjaan yang da dikota membutuhkan SDM yang memiliki skil di bidangnya. Nah, bagaimana dengan masyarakat desa yang hanya memiliki skil pas-pasan atau bahkan tidak punya skil sama sekali terhadap bidang-bidang pekerjaan yang disediakan di kota?  Maka dari itu banyak yang hanya menjadi buruh kasar di kota, bahkan jadi pemulung.
2.1 Tujuan dan Manfaat Yang Ingin Dicapai
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk menuangkan ide gagasan mengenai kondisi kependudukan di Indonesia, serta melihat seberapa jauh perkembangan kependudukan Indonesia baik dari segi masyarakatnya hingga lingkungannya, dalam hal ini lebih mengacu pada kepadatan penduduk yang berdampak pada kemiskinan dan pengangguran. Dan untuk menawarkan solusi mengenai permasalahan-permasalahan kependudukan yang sering dihadapi pemerintah di Indonesia.
Manfaat dari gagasan ini adalah dengan bertambahnya solusi dari berbagai publik khususnya gagasan yang dituangkan dalam tulisan ini dapat meringankan pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam menyelesaikan permasalahan kependudukan di Negara tercinta ini. Solusi sederhana namun berdampak besar untuk perubahan yang lebih baik, entah untuk masyarakat maupun lingkungannya.
BAB II
GAGASAN
1.2 Kepadatan Penduduk berdampak pada  Pengangguran dan Kemiskinan
Kepadatan penduduk Indonesia disebabkan oleh berbagai hal, tidak hanya faktor perpindahan penduduk tetapi juga lajunya peningkatan angka kelahiran, dan pertumbuhan penduduk yang cepat. Berdasarkan referensi yang ada diberbagai media, dalam hal ini situs internet Wikipedia menuliskan bahwa jumlah penduduk Indonesia menempati urutan ke empat terbesar di dunia. Hal ini tentu saja tidak masalah jika tingkat kualitas Sumber Daya Manusia mendukung akan jumlah penduduk yang begitu banyak, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada, misalnya kemiskinan.
Dalam buku Siswono Yudohusodo menuliskan bahwa kemiskinan merupakan kondisi yang tidak disukai oleh siapapun, baik yang melihat maupun yang merasakannya. Agama juga memusuhi kemiskinan, karena kemiskinan dapat membuat seseorang menjadi kufur yaitu mengingkari kebenaran agama. Nabi Muhammad SAW, dalam salah satu hadisnya mengatakan kadal-fakro ayyakuuna kufron, yang berarti“kefakiran atau kemiskinan membuat kamu kufur” maksudnya adalah kemiskinan dapat menjadi potensi untuk mengubah seseorang menjadi kafir, yaitu mengingkari kenyataan-kenyataan yang ada pada dirinya, lingkungannya, maupun ajaran-ajaran agama yang seharusnya menjadi pedoman untuk membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Jadi, jika ditanya, tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mau hidup miskin. Orang kaya saja masih ingin lebih kaya lagi. Melihat kondisi penduduk di Indonesia ini setiap tahun semakin bertambah, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, bahwa laju pertumbuhan [eduduk Indonesia 1,49 persen per tahun. Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan agustus 2010, penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah 237.556.363 jiwa, yang terdiri  dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan.
Jawa barat, jawa timur, dan jawa tengah adalah provinsi urutan teratas yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 oramg. Sedang provinsi sumatera utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya diluar pulau jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia sebesar 124 per KM persegi. Provinsi yang paling padat penduduknya adalah provinsi DKI Jakarta, 14.440 orang per KM persegi, provinsi yang paling rendah kepadatan penduduknya adalah provinsi Papua Barat, 8 orang per KM persegi. Perbedaan yang luar biasa.
Kepadatan penduduk disuatu daerah tertentu merupakan faktor masyarakat yang lebih tertarik kepada daerah tersebut.kebanyakan hal ini terjadi pada masyarakat desa yang pindah ke kota, dan kebanyakan masyarakat lebih tertarik pada kehidupan kota, meskipun tantangan untuk hidup di kota-kota besar begitu sulit. Jumlah penduduk seharusnya memperhatikan daya ruang suatu lingkungan yang menjadi tempat tinggal, yang tadinya manusia yang harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, kini lingkungan yang harus menyesuaikan dengan manusia, tidak heran sehingga terkadang lingkungan memberontak yang akhirnya terjadi bencana alam, seperti banjir. Lingkungan alam seakan mengingatkan kita manusia untuk lebih memperhatikan mereka agar keusakan tidak bertambah parah.
Indonesia adalah Negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, yang terdapat pada setiap pulau yang ada di Negara tercinta ini, tinggal dikembalikan pada masing-masing individu, maukah ia memanfaatkan sumber daya alam ini? Tentunnya dengan cara yang benar dan baik.
Bagaimana mungkin sumber daya alam akan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh setiap penduduk, jika kebanyakan penduduk hanya terkungkung dalam satu tempat, yang kemungkinan besar sumber daya alam yang tersedia di tempat tersebut akan habis terkikis oleh banyaknya penduduk yang sama-sama membutuhkannya.
2.2 Masalah Kependudukan Yang Sering Dihadapi
Jika ditinjau faktor dan dampak dari kepadatan penduduk ini tentu saja sangat banyak, antara lain:
1.      Faktor Kepadatan Penduduk
Yang menjadi faktor utama adalah migrasi (perpindahan), dari perpindahan ini otomatisakan ada yang namanya perkawinan, dari perkawinan akan ada kelahiran, sehingga laju pertumbuhan penduduk sudah dipastikan akan meeningkat. Disinilah terjadi penyebaran penduduk yang tidak merata. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengenai hasil sensus penduduk, disitu dapat dilihat betapa jauh perbedaan persebaran penduduk antara pulau jawa dan pulau Sulawesi misalnya. Jika dilihat dari distribusi penduduk indonnesia pulau Jawa persentasenya 58 % sedangkan pulau Sulawesi persentasenya 7%.
2.      Dampak kepadatan Penduduk
Sudah jelas dari faktor diatas akan membawa dampak besar, kepadatan penduduk menyebabkan berkurangnya lahan, terjadi berbagai kerusakan lingkungan, pengangguran, serta kemiskinan.
3.2 Solusi Permasalahan Kependudukan
Jika melihat permasalahan yang seringkali dihadapai ini, solusinya cuma satu, yaitu Transmigrasi. Program transmigrasi ini sudah lama diterapkan, sejak jaman pemerintahan Hindia Belanda dan kembali dicetuskan pada pemerintahan orde baru, bahkan hingga sekarang. Namun transmigrasi yang dimaksudkan disini adalah pertama bagaimana cara ataupun upaya pemerintah untuk memindahkan sebagian penduduk dari wilayah yang padat penduduk ke wilayah yang sedikit pendudduknya, dengan cara bukan hanya fokus pada masyarakat miskin saja yang dipindahkan, tetapi juga masyarakat yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil, seperti tenaga pengajar, tenaga medis, maupun keamanan (polisi dan TNI).
Di Negara ini masih banyak daerah-daerah yang memprihatinkan yang sangat kekurangan guru, dokter, dan polisi. Semua tempat membutuhkan tiga hal ini, meskipun tinggal di daerah yang bersih, sumber daya alam yang banyak, jika tanpa guru anak-anak bangsa akan bodoh, jika tanpa dokter masyarakat akan sakit dan tidak banyak beraktivitas, serta jika tanpa polisi keamanan dan kenyamanan akan terganggu, karena dimana-mana terjadi kekacauan. Apalagi didaerah-daerah terpencil yang selalu rawan dengan perselisihan antar suku. Sehingga dalam menempatkan masyarakat transmigran ini harus memperhatikan tempat yang menjadi objek sasaran. Jangan sampai, tiga sarana ini malah ditempatkan di daerah yang memang sudah banyak memiliki ketiga sarana tersebut. Ushakan benar-benar ditempatkan di daerah yang memang menbutuhkan.
            Yang kedua, untuk memindahkan masyarakat miskin ketempat yang mungkin sumber daya alamnya yang masih banyak tersedia, sebaiknya pemerintah juga membangun lapangan pekerjaan ditempat tersebut. Karena mengingat bahwa tidak semua masyarakat transmigran pandai dalam bertani,mengelolah lahan, dan juga menjadi nelayan. Pasti diantara masyarakat transmigran ini memiliki keterampilan yang perlu dikembangkan, maka disinilah kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang ada dengan membuka lapangan pekerjaan untuk mereka. Contoh: potensi menjahit atau mendesain pakaian, maka bukalah suatu pekerjaan yang berhubungan dengan hal itu, ini tidak hanya memperbaiki perekonomian mereka, tetapi juga akan memperbaiki perekonomian Negara, jika memang dikelola secara jujur, tekun, dan telaten. Jadi, disini lebih condong pada fasilitas untuk masyarakat transmigran.
            Yang ketiga, demi mencerdaskan masyarakat Indonesia mengenai masalah kependudukan, maka sebaiknya meningkatkan pendidikan kependudukan disetiap jenjang pendidikan entah itu SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi (PT). Hal ini juga dapat di berlakukan pada pendidikan nonformal. Selain untuk mencerdaskan masyarakat, juga dapat mengubah tingkahlaku yang negatif menjadi positif didalam bermasyarakat, serta untuk menguatkan mental masyarakat. Mengingat kualitas manusia menjadi salah satu faktor pendukung untuk majunya suatu sumber daya manusia (SDM), maka dengan cara pendidikan yang berkualitaslah akan tercipta harapan tersebut.
4.2 Pihak-Pihak Yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
1.      Pemerintah
            Pihak pemerintah adalah yang paling berperan dalam mengimplementasikan hal ini, karena pemerintah merupakan pihak yang berwenang dalam menentukan serta mengambil kebijakan untuk memutuskan apa yang terbaik untuk rakyat dan Negara ini. Pemerintah disini lebih dititik beratkan pada permasalahan kependudukan yang bersifat kuantitatif seperti jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk cepat, dan juga persebaran penduduk yang tidak merata. Jadi, pemerintah dituntut untuk mengambil kebijakan untuk penyelesaian masalah ini, dengan cara memperbaiki kembali program transmigrasi.
2.      Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
            Pihak BKKBN adalah lembaga pemerintah non department Indonesia, yang bertugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera, yang tentunya memiliki fungsi dan kewenangan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Pihak BKKBN disini lebih bersifat kualitatif, seperti rendahnya kesehatan penduduk, dan rendahnya tingkat kemakmuran atau kesejahteraan penduduk. Jadi, BKKBN disini dituntut untuk mengendalikan angka kelahiran, angka kematian, yang pasti berhubungan dengan kesehatan, serta memberi arahan untuk menuntun masyarakat dalam membentuk rumah tangga atau keluarga yang sejahtera.
BAB III
SIMPULAN
1.3  Simpulan
Dari gagasan diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan kependudukan di Indonesia lebih mengacu pada kepadatan penduduk penduduk yang berdampak pada kemiskinan, pengangguran, serta tidak meratanya persebaran penduduk. Dari permasalahan tersebut, tentunya pihak-pihak yang berwenang dalam mengatur kependudukan di Indonesia harus mengevaluasi kondisi kependudukan, untuk melaksanakan kebijakan yang lebih baik lagi, seperti memperbaruhi sistem program transmigrasi, serta menjalankan tahap-tahap terhadap teknik implementasi yang diajukan diatas. Sehingga, bilamana program ini terlaksana dengan baik maka pemerataan penduduk akan terlaksana, pengangguran teratasi, dan kemiskinan akan menurun, kepadatan penduduk akan berkurang. Dengan demikian kesejahteraan akan terjalin baik pihak pemerintah, masyarakat, maupun Negara.

2.3     Saran
Adapun langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan diatas, sebagai berikut:
Pihak Pemerintah
1.      Mengambil keputusan dan kebijakan yang mengatasnamakan rakyat dan Negara.
2.      Melaksanakan transmigrasi dengan program terbaru.
3.      Membangun lapangan pekerjaan untuk para transmigran di lokasi pemindahan.
4.      Melaksanakan pendekatan melalui sosialisasi kepada masyarakat mengenai transmigrasi dengan program terbaru, serta meningkatkan Pendidikan Kependudukan disemua jenjang pendidikan.
Pihak BKKBN
1.      Melaksanakan sosialisasi mengenai keluarga berencana kepada masyarakat.
2.      Memfasilitasi dan membina kegiatan baik yang dilaksanakan instansi pemerintahan, maupun masyarakat dibidang keluarga berencana
3.      Melakukan pemantauan terus menerus mengenai pertumbuhan penduduk seperti angka kelahiran.









DAFTAR PUSTAKA
Siswono, Yudohusodo. 1998, Transmigrasi (Kebutuhan Negara Kepulauan Berpenduduk Heterogen dengan Persebaran yang Timpang). Jakarta: P.T Jurnalindo Aksara Grafika
Wikipedia. 2013, Sensus Penduduk Indonesia 2010.  Wikipedia.org (http://id.wikipedia.org/wiki/Sensus_Penduduk_Indonesia_2010/6 April 2013. Diakses 20 mei 2013. 15.30 wita)
Wikipedia. 2013, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Kependudukan_dan_Keluarga_Berencana nasional/15 April 2013. Diakses 20 mei 2013. 15.33 wita)













BIODATA PESERTA

Nama                                            : Rezki Desmita
Alamat                                          : Jln. Pangeran Hidayat (eks. jl. Cendana)
Tempat dan tanggal Lahir           : Moutong, 21 Desember 1992
Agama                                          : Islam
Pekerjaan                                     : Mahasiswa
No. Hp                                          : 0853-4101-4121
Email                                            : rezkidesmita@ymail.com
jenis Kategori                              : Dewasa Muda
Jenis Lomba                                : lomba Blogger




                                                                              Gorontalo, 27-juni-2013

                                                                              Rezki Desmita

5 komentar:

  1. dari tulisan di atas mengenai jumla pnduduk indonesia itu berarti sudah lebih banyak jumlah penduduk pria di bandingkan wanita..

    BalasHapus
  2. refrensi tambahan untuk tulisan. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks.silahkan, jangan lupa sumbernya d cantumkan ya. agar tidak trkesan plagiat atw copy/paste :)

      Hapus
    2. ok.
      soo, , mngenai jumlah pnduduk berarti antara laki2 dan prempuam sdh tidak berbanding 9:1. tapi 1:5. laki2 5 prempuan 1. .

      Hapus