Telaah Rancangan Pembelajaran Understanding by Design (UbD)
Understanding by Design (UbD) atau Backward Design merupakan pendekatan pembelajaran melalui penekanan pemahaman mendalam peserta didik terhadap materi pelajaran yang dipelopori oleh Grant Wiggins dan Jay McThige berdasarkan :
1. Perencanaan pembelajaran oleh guru
2. Upaya untuk mengembangkan kemampuan peserta didik
3. Menorong peserta didik secara mandiri melalui bukti kinerja otentik
4. Menentukan Capaian pembelajaran dan Tujuan pembelajaran untuk efektifitas pembelajaran
5. Guru membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
6. Refleksi berkala demi meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran
7. Peningkatan berkelanjutan.
Langkah-langkah Understanding by Design ialah menentukan tujuan, menentukan asesmen, dan merancang kegiatan pemberlajaran. Berikut uraiannya:
a. Merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP)
Tahap pertama yang perlu diperhatikan adalah karakteristik mapel, konsep/topik yang dipelajari, karakteristik peserta didik, dan konteks lingkungan pembelajaran. Berikutnya ruang lingkup komptensi, dalam hal ini kemampuan dan keterampilan peserta didik yang perlu di demonstrasikan, serta lingkup materi yakni konten atau konsep utama yang perlu dipahami.
Tahap kedua, tujuan pembelajaran lebih umum, bukan tujuan pembelajaran harian. Intruksional umum bukan khusus, serta pendekatan teori Taksonomi Bloom (mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, menciptakan).
Cara alternatif dalam merumuskan Tujuan pembelajaran diantaranya merumuskan TP secara langsung berdasarkan CP, menganalisis komptensi dan lingkup materi pada CP, dan merumuskan TP lintas elemen CP. Berikut adalah contoh merumuskan TP secara langsung berdasarkan CP untuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kalimat CP |
Kompetensi |
Ruang lingkup |
Peserta didik mampu menganalisis kronologi lahirnya Pancasila |
Menganalisis |
Kronologi lahirnya Pancasila. |
Jadi rumusan TP adalah menganalisis kronologi lahirnya Pancasila, lalu dijadikan lebih konkret, misalnya:
· Peserta didik mengidentifikasi proses perumusan Pancasila melalui sidang BPUPKI
· Menganalisis proses kesepakatan piagam Jakarta
· Menganalisis penetapan Pancasila sebagai dasar negara
· Menganalisis kronologi lahirnya Pancasila
b. Menentukan asesmen pembelajaran
Asesmen merupakan evaluasi pembelajaran untuk perbaikan agar peserta didik mendapatkan pembelajaran bermakna. Asesmen dibagi menjadi tiga bagian yakni as learning sebagai proses pembelajaran, contohnya asesmen formatif untuk mendiagnosis pemahaman murid apakah siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, sebagai umpan balik dalam evaluasi. Berikutnya for learning untuk perbaikan proses pembelajaran, contohnya juga sama menggunakan asesmen formatif. Terakhir of learning sebagai evaluasi akhir pembelajaran, contoh asesmen sumatif yang digunakan untuk mengetahui capaian peserta didik diakhir lingkup materi/pembelajaran, dapat dilihat melalui praktek, produk, project, teks tertulis, dan portofolio.
Metode asesmen ada tiga;
· diagnostik (mencaritahu kebutuhan peserta didik), atau dikenal dengan asesmen awal sebagai dasar tindak lanjut perbaikan, untuk mengetahui tingkat kompetensi, untuk mengetahui kebutuhan belajar, dan untuk memetakan minat peserta didik.
· Formatif (penilaian diri, teman sebaya)
· Sumatif (konfirmasi hasil belajar)
Dalam penerapannya melalui pengamatan atau observasi berkala, seperti perform (kemampuan presentasi, praktek, dan portofolio), lisan dengan metode penilaian melalui rubrik berisi kriteria atau melalui intrumen ceklist, kemudian bisa juga menggunakan catatan anekdota (data siswa paling aktif), serta lembar pengamatan (catatan perkembangan peserta didik).
Untuk menghindarkan siswa dari metode sekedar menghafal, sebaiknya diarahkan dalam merenungkan, merefleksikan, menganalisis, menghubungkan pengetahuan dengan fenomena yang ada di sekitar kita. Format asesmen ada dua yaitu:
a. Format asesmen alternatif : berorientasi pada proses , bukan hasil saja. Penilaian lebih menyeluruh dari berbagai aspek dan kriteria terhadap kemajuan belajar peserta didik.
b. Format asesmen tradisional : mengukur kemampuan peserta didik relatif singkat karena hanya di level pemahaman dan pengetahuan.
sebelumnya Bapak/Ibu guru telah mengeksplorasi prinsip UbD dalam merancang pembelajaran. Pada tahap ini, siapkan salah satu perencanaan pembelajaran (RPP/modul ajar) yang Bapak/Ibu guru miliki. Ajaklah teman sejawat/kepala sekolah/pengawas untuk menelaah rancangan pembelajarannya dengan mengisi rubrik checklist. Rubrik ini memandu Bapak/Ibu guru dalam merefleksikan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan UbD. Dengan demikian, Bapak/Ibu guru dapat mengetahui sejauh mana perencanaan pembelajaran tersebut relevan dengan prinsip UbD.
Tabel 1.2 Rubrik Checklist Perancangan Pembelajaran dengan Prinsip UbD
Item Pernyataan |
Sudah |
Belum |
|
Langkah 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran |
|
||
Saya mengidentifikasi sasaran pembelajaran dan fokus pada pemahaman konsep yang mendalam dan penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. |
√
|
|
|
Saya menentukan pemahaman utama yang mencakup inti dari pembelajaran dan evaluasi pemahaman peserta didik. |
√ |
|
|
Saya mengidentifikasi kemampuan penting yang fokus pada keterampilan yang relevan dengan konten pembelajaran dan dapat diterapkan di kehidupan nyata. |
√ |
|
|
Saya merumuskan pertanyaan esensial yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep-konsep dan merumuskan pemahaman mereka sendiri. |
√ |
|
|
Saya menentukan kriteria keberhasilan capaian pembelajaran. |
√ |
|
Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam berbagai kategori kemampuan peserta didik. |
√
|
|
|
Langkah 2. Menentukan Asesmen Pembelajaran |
|
||
Saya mengidentifikasi bukti kinerja atau produk yang dapat menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran. |
√ |
|
|
Saya merancang rubrik penilaian yang jelas dan terukur untuk setiap jenis bukti kinerja. |
√ |
|
|
Saya merancang asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. |
√ |
|
|
Saya merancang asesmen formatif untuk mengukur capaian pembelajaran yang berkelanjutan selama proses pembelajaran. |
|
√ |
|
Saya mengembangkan instrumen penilaian autentik. |
√ |
|
|
Saya mengumpulkan data asesmen untuk mengetahui perkembangan pencapaian peserta didik. Selanjutnya, dipergunakan sebagai dasar menentukan tindakan lanjutan. |
√ |
|
|
Langkah 3. Merancang Kegiatan Pembelajaran |
|
||
Saya menentukan alur belajar berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran. |
√ |
|
|
Saya mendesain aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjelajahi konsep secara mendalam. |
√ |
|
|
Saya memilih strategi pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terdapat pada asesmen. |
√ |
|
Saya memilih model/metode/pendekatan pembelajaran yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran. |
√ |
|
Saya mengembangkan aktivitas berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. |
√ |
|
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran terintegrasi dengan konteks nyata. |
√ |
|
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan keragaman kemampuan awal peserta didik. |
√ |
|
Saya mendesain aktivitas pembelajaran berbasis active learning. |
√ |
|
Saya mengembangkan aktivitas pembelajaran untuk mencapai konsep-konsep esensial. |
√ |
|
Bagaimana kesimpulan Bapak/Ibu guru setelah mengisi rubrik checklist? Berdasarkan rancangan pembelajaran yang Bapak/Ibu guru miliki, pada poin berapa saja yang perlu diperbaiki?
· Tantangan merancang pembelajaran berbasis UbD
Langkah perencanaan pembelajaran berbasis UbD |
Apa yang saya ketahui |
Apa yang ingin saya ketahui |
Bagaimana saya dapat mengetahuinya |
Apa yang telah saya pelajari |
Menentukan tujuan pembelajaran |
Tujuan pembelajaran harus relevan dengan Capaian Pembelajaran |
Capaian siswa dalam tujuan pembelajaran |
Mengamati kemampuan siswa secara berkala. |
Merumuskan TP secara langsung berdasar CP |
Menentukan asesmen |
Asesmen sebagai bentuk evaluasi |
Kebutuhan dan minat belajar siswa |
Asesmen diagnostic |
Asesmen sebagai dasar tindak lanjut perbaikan |
Merancang kegiatan pembelajaran |
Memilih CP turunkan menjadi TP, ATP, dan KKTP |
Capaian tujuan pembelajaran |
Melalui asesmen formatif |
Menentukan TP, asesmen, dan merancang kegiatan. |
Pendekatan UbD sangat membantu guru untuk mengetahui kemampuan siswa atau minat siswa dalam pembelajaran sehingga mereka bisa menikmati proses pembelajaran dan tujuan pembejalajaran dapat tercapai dengan baik.
BalasHapusTerimakasih responnya 🙏🏼
HapusPendekatan UbD, Sangat membantu pendidik. Menjadi alternatif solusi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan cara mensinkronkan tujuan, langkah, dan evaluasi pembelajaran.
BalasHapusTerimakasih Bu responnya 🙏🏼
HapusIya Bu. Benar sekali... Terimakasih umpan baliknya...🙏🏼
BalasHapus