===>>> Buat teman-teman yang mau copy, silahkan dicantumin sumbernya di daftar pustaka, jangan biasakan "plagiat"/ copypaste tanpa permisi. . itu tinggal kata ilmiah dari mencuri lho... :)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia
mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang
kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru
telah mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industry,
perdagangan, pendidikan, dan angakatan perang. Setelah jepang menjadi Negara
yang kuat, Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat
konflik dengan Negara-negara lain, misalnya masalah Korea (melibatkan Korea
dalam perang melawan Cina), kemudian disusul dengan perang melawan Rusia. Ini
berarti Jepang mulai mempraktekan politik imperialisme seperti Negara-negara
Barat.
Adapun
factor-faktor yang mendorong munculnya Jepang sebagai Negara imperialis ialah, pertama adanya perkembangan Jepang dalam
segala bidang, mengakibatkan berlipat gandanya pertambahan penduduk. Pada 1872
M penduduk Jepang berjumlah 35 juta jiwa, 1894 Mbertambah menjadi 41 juta jiwa,
selanjutnya pada 1920 M telah mencapai 35 juta jiwa. Kedua, adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah
pasaran dan bahan mentah, demi kelangsungan proses industrialisasi. Ketiga, adanya restriksi (pembatasan)
imigran Jepang yang dilakukan oleh Negara-negara Barat. Negara-negara Barat
tidak mau menerima imigran-imigran bangsa Jepang. Hal ini menimbulkan reaksi
Jepang berupa Imperialisme, dan pengaruh ajaranShinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga), dimana Jepang terpanggil untuk
memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-Fasifik). Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa Jepang sebgai pelopor Pan-Asia,
maka sekaligus menjadi pemimpinannya.
Ambisi
imperialisme, melibatkan Jepangdalam peperangan dan dalam setiap peperangan
Jepang selalu mendapatkan kemenangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
deskripsi perang Jepang dan Cina sehingga dikatakan sebagai politik
imperialisme?
2. Bagaimana
deskripsi perang antara Jepang dan Rusia?
3. Mengapa
Jepang turut terlibat didalam perang dunia 1?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Untuk
mengetahui perang yang terjadi antara Jepang dan Cina, sehinngga Jepang
dikatakan sebagai Negara imperialisme.
2. Agar
mengetahui deskripsi perang antara Jepang dan Rusia.
3. Melihat
sejauh mana peran Jepang dalam perang dunia 1.
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah
untuk menambah wawasan pengetahuan tentang peristiwa masa lampau yang membawa
pengaruh besar terhadap dunia, dalam hal ini adalah kehadiran Jepang
disebut—sebut sebagai Negara Imperialis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Perang Cina-Jepang (1894-1895 M)
Jepang dan Cina
sebelumnya telah memiliki hubungan persahabatan, baik secara resmi yakni dengan
utusan-utusan, maupun tidak resmi yakni dengan hubungan dagang sejak zaman
sebelum dinasti Ming. Akan tetapi suasana persahabatan tersebut berubah setelah
Jepang berhasil membangun negaranya menjadi kuat.
Kaisar Meiji sebagai kaisar baru, mulai merintis
jalan kearah pembentukan Negara Jepang yang baru, kuat dan modern. Kaisar
menginginkan Negara Jepang menjadi Negara yang besar. Hal ini hanya dapat
terlaksana apabila Jepang dapat menguasai daerah-daerah di sekitarnya.
Sebelum perang berlangsung, Korea adalah Negara vassal Cina. Sebaliknya mulai 1894 M,
Jepang menaruh perhatian yang besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan Korea
dalam perang melawan Cina. Adapun factor-faktor yang menyebabkan terjadinya
perang Cina-Jepang 1, dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1.
Sebab
Umum
1) Korea
merupakan batu loncatan untuk memasuki Manchuria dan Cina serta daratan Asia
yang lain. Cina harus dihancurkan karena Cina telah merampas kemerdekaan Korea
dan menutup Korea bagi Jepang.
2) Korea
akan dijadikan sebagai tempat pemindhan/penampungan sebagian penduduk Jepang
yang telah padat.
3) Korea
kaya akan bahan mentah untuk industry, sehingga menjadi daya penarik bagi
Jepang untuk menguasainya.
2.
Sebab
khusus
Pada wakttu itu
di Korea terjadi pemberontakan Tonghak. Tonghak merupakan partai konservatif
yang berideologi campuran antara Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme.
Pemberontakan ini terjadi antara golongan Konservatif yang meminta bantuan
kepada Cina, melawan golongan progresif yang meminta bantuan Jepang. Baik
Jepang ataupun Cina mengirimkan pasukannya ke Korea, namun sampai perang reda,
kedua bela pihak tidak mau menarik kembali pasukannya, tetap kuat pada
pendirian masing-masing, sehingga hubungan keduanya menjadi tegang.
Dalam persengketaan itu Rusia mulai ikut
campur. Rusia mengancam apabila kedua belah pihak tidak menarik pasukannya dari
Korea, maka Rusia akan tampil di depan dan ikut bertanggung jawab.
Rusia merasa keberatan terhadap
penyerahan Semenanjung Liaotung kepada Jepang. Maka dengan diprakasai oleh
Rusia, mereka memprotes keputusan tersebut., dengan alasan melanggar kedaulatan
Cina.
2.2 Perang Rusia-Jepang (1904-1905 M)
Pada
1900 M. Golongan konservatif di Cina mendirikan suatu perkumpulan rahasia yang
dikenal dengan nama Yi Ho Tuan, oleh orang-orang Barat disebut “Boxers”. Dengan
adanya kekacauan yang ditimbulkan oleh Boxers tersebut, Rusia berkesempatan
untuk mengirimkan pasukannya ke Manchuria untuk melindungi warrga Negara dan
kekayaannya. Rusia memberitahukan kepada Negara-negara barat bahwa pengiriman
tersebut hanya bersifat sementara, dan jika situasi telah aman akan segera
ditarik kembali. Tapi kenyataannya, setelah pemberontakan Boxers berakhir,
tentara Rusia tetap ditempatkan di daerah tersebut.
Hal
ini menimbulkan kekhawatiran di pihak Negara-negara Barat, khususnya Inggris,
begitu juga dengan Jepang. Mereka bersama-sama dengan Amerika Serikat,
mengajukan protes. Bagi Jepang suatu tindakan Rusia di Manchuria berarti
mendekati Korea, mendekati Korea berarti mendekati jepang, maka Jepang lebih
keras memprotes tindakan Rusia tersebut. Sebab terjadinya perang Jepang-Rusia
adalah, baik Jepang maupun Rusia memiliki kepentingan politik dan ekonomi yang
sama terhadap Korea dan Manchuria, serta
Jepang menghendaki agar masalah Manchuria diselesaikan langsung dengan Tsar
Rusia.
2.3 Jepang Dalam Perang Dunia 1
Perang Dunia 1
telah memberikan kesempatan kepada Jepang untuk menyalurkan berbagai ambisinya.
Apalagi Jepang telah terikat oleh sebuah perserikatan dengan Inggris yang
menyatakan bahwa Jepang harus membantu kawan serikatnya (Inggris) apabila kawan
serikatnya itu di serang di Timur Jauh. Perserikatan itu juga mewajibkan untuk
memperhitungkan bersama, tindakan apa yang harus diambil untuk melindungi suatu
kepentingan di dunia Timur yang terancam Jerman. Jepang menyambutnya dengan
gembira, sebab Jerman yang dahulu bersama-sama dengan Rusia, dan Prancis telah
memaksanya mengembalikan Semenanjung Liaotung ke tangan Cina, yang akhirnya
jatuh ke tangan Rusia.
Perang Dunia 1 memberikan kesempatan
Jepang untuk bergerak secara leluasa menguasai Cina dan Samudera Pasifik, sebab
Negara-negara Barat sedang sibuk mengurusi kepentingan mereka sendiri. Mereka
tidak sempat memperhatikan sepak terjang Jepang di Timur Jauh. Ikatan
perserikatan Inggris-Jepang menyebabkan, Jepang menyatakan perang kepada
Jerman.
Tugas Jepang dalam perang Dunia 1 secara
geografis terletak di bagian timur, yakni membantu Inggris membersihkan laut
Asia Timur dari kapal-kapal perang
Jerman. Sesudah pemerintah Jepang menyatakan perang kepada Jerman mereka segera
mengirim pasukannya ke Tsingtao.
Selanjutnya armada Jepang memasuki Samudera
Pasifik, yakni ke kepulauan Mariana, Caroline, dan Marshall yang terletak di
utara katulistiwa. Sebagian yang lain angkatan laut Jepang berlayar ke timur
Tengah untuk membantu mengawal pengiriman sekutu melewati laut tersebut.
Perang dunia 1 berakhir dengan
kemenangan di pihak sekutu, yang berarti kemenangan juga bagi Jepang. Dengan
demikian, sampai dengan perang dunia 1, Jepang telah berhasil menguasai banyak
daerah. Jepang telah muncul menjadi Negara besar (the great power).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jepang dan Cina sebelumnya telah memiliki hubungan
persahabatan, baik secara resmi yakni dengan utusan-utusan, maupun tidak resmi
yakni dengan hubungan dagang sejak zaman sebelum dinasti Ming. Sebelum perang
berlangsung, Korea adalah Negara vassal Cina.
Sebaliknya mulai 1894 M, Jepang menaruh perhatian yang besar terhadap Korea,
yang kemudian melibatkan Korea dalam perang melawan Cina. Rusia mulai ikut
campur. Rusia mengancam apabila kedua belah pihak tidak menarik pasukannya dari
Korea, maka Rusia akan tampil di depan dan ikut bertanggung jawab.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pihak
Negara-negara Barat, khususnya Inggris, begitu juga dengan Jepang. Mereka
bersama-sama dengan Amerika Serikat, mengajukan protes. Bagi Jepang suatu
tindakan Rusia di Manchuria berarti mendekati Korea, mendekati Korea berarti
mendekati jepang, maka Jepang lebih keras memprotes tindakan Rusia tersebut. Perang
Dunia 1 memberikan kesempatan Jepang untuk bergerak secara leluasa menguasai
Cina dan Samudera Pasifik, sebab Negara-negara Barat sedang sibuk mengurusi
kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak sempat memperhatikan sepak terjang
Jepang di Timur Jauh.
3.2 Saran
Dalam menyusun tugas seperti ini diharapkan agar
dosen dapat mengawasi hasil kerja mahasiswa, demi menghindari yang namannya
asal kutip, terlebih didapatkan dari internet. Dianjurkan agar menulis dengan
jelas sumber dari tulisan tersebut agar tidak terkesan sebagai plagiat.
DAFTAR PUSTAKA
Leo Agung, 2012. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Ombak