Kamis, 05 Februari 2015

JEPANG SEBAGAI NEGARA IMPERIALIS (Kapita Selekta Sejarah Dunia)


===>>> Buat teman-teman yang mau copy, silahkan dicantumin sumbernya di daftar pustaka, jangan biasakan "plagiat"/ copypaste tanpa permisi. . itu tinggal kata ilmiah dari mencuri lho... :)


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Dunia mengakui bahwa Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat. Jepang yang baru telah mencapai perkembangan dalam segala bidang, seperti perkembangan industry, perdagangan, pendidikan, dan angakatan perang. Setelah jepang menjadi Negara yang kuat, Jepang mulai melibatkan diri dalam dunia internasional dan membuat konflik dengan Negara-negara lain, misalnya masalah Korea (melibatkan Korea dalam perang melawan Cina), kemudian disusul dengan perang melawan Rusia. Ini berarti Jepang mulai mempraktekan politik imperialisme seperti Negara-negara Barat.

Adapun factor-faktor yang mendorong munculnya Jepang sebagai Negara imperialis ialah, pertama adanya perkembangan Jepang dalam segala bidang, mengakibatkan berlipat gandanya pertambahan penduduk. Pada 1872 M penduduk Jepang berjumlah 35 juta jiwa, 1894 Mbertambah menjadi 41 juta jiwa, selanjutnya pada 1920 M telah mencapai 35 juta jiwa. Kedua, adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan bahan mentah, demi kelangsungan proses industrialisasi. Ketiga, adanya restriksi (pembatasan) imigran Jepang yang dilakukan oleh Negara-negara Barat. Negara-negara Barat tidak mau menerima imigran-imigran bangsa Jepang. Hal ini menimbulkan reaksi Jepang berupa Imperialisme, dan pengaruh ajaranShinto tentang Hakko I Chi-u (dunia sebagai keluarga), dimana Jepang terpanggil untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia (Asia-Fasifik). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Jepang sebgai pelopor Pan-Asia, maka sekaligus menjadi pemimpinannya.

Ambisi imperialisme, melibatkan Jepangdalam peperangan dan dalam setiap peperangan Jepang selalu mendapatkan kemenangan.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana deskripsi perang Jepang dan Cina sehingga dikatakan sebagai politik imperialisme?
2.      Bagaimana deskripsi perang antara Jepang dan Rusia?
3.      Mengapa Jepang turut terlibat didalam perang dunia 1?

1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.      Untuk mengetahui perang yang terjadi antara Jepang dan Cina, sehinngga Jepang dikatakan sebagai Negara imperialisme.
2.      Agar mengetahui deskripsi perang antara Jepang dan Rusia.
3.      Melihat sejauh mana peran Jepang dalam perang dunia 1.
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan tentang peristiwa masa lampau yang membawa pengaruh besar terhadap dunia, dalam hal ini adalah kehadiran Jepang disebut—sebut sebagai Negara Imperialis.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Perang Cina-Jepang (1894-1895 M)

Jepang dan Cina sebelumnya telah memiliki hubungan persahabatan, baik secara resmi yakni dengan utusan-utusan, maupun tidak resmi yakni dengan hubungan dagang sejak zaman sebelum dinasti Ming. Akan tetapi suasana persahabatan tersebut berubah setelah Jepang berhasil membangun negaranya menjadi kuat.
Kaisar Meiji sebagai kaisar baru, mulai merintis jalan kearah pembentukan Negara Jepang yang baru, kuat dan modern. Kaisar menginginkan Negara Jepang menjadi Negara yang besar. Hal ini hanya dapat terlaksana apabila Jepang dapat menguasai daerah-daerah di sekitarnya.
Sebelum perang berlangsung, Korea adalah Negara vassal Cina. Sebaliknya mulai 1894 M, Jepang menaruh perhatian yang besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan Korea dalam perang melawan Cina. Adapun factor-faktor yang menyebabkan terjadinya perang Cina-Jepang 1,  dapat dikemukakan sebagai berikut:
1.      Sebab Umum
1)      Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Manchuria dan Cina serta daratan Asia yang lain. Cina harus dihancurkan karena Cina telah merampas kemerdekaan Korea dan menutup Korea bagi Jepang.
2)      Korea akan dijadikan sebagai tempat pemindhan/penampungan sebagian penduduk Jepang yang telah padat.
3)      Korea kaya akan bahan mentah untuk industry, sehingga menjadi daya penarik bagi Jepang untuk menguasainya.
2.      Sebab khusus
Pada wakttu itu di Korea terjadi pemberontakan Tonghak. Tonghak merupakan partai konservatif yang berideologi campuran antara Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Pemberontakan ini terjadi antara golongan Konservatif yang meminta bantuan kepada Cina, melawan golongan progresif yang meminta bantuan Jepang. Baik Jepang ataupun Cina mengirimkan pasukannya ke Korea, namun sampai perang reda, kedua bela pihak tidak mau menarik kembali pasukannya, tetap kuat pada pendirian masing-masing, sehingga hubungan keduanya menjadi tegang.
Dalam persengketaan itu Rusia mulai ikut campur. Rusia mengancam apabila kedua belah pihak tidak menarik pasukannya dari Korea, maka Rusia akan tampil di depan dan ikut bertanggung jawab.
Rusia merasa keberatan terhadap penyerahan Semenanjung Liaotung kepada Jepang. Maka dengan diprakasai oleh Rusia, mereka memprotes keputusan tersebut., dengan alasan melanggar kedaulatan Cina.

2.2  Perang Rusia-Jepang  (1904-1905 M)
Pada 1900 M. Golongan konservatif di Cina mendirikan suatu perkumpulan rahasia yang dikenal dengan nama Yi Ho Tuan, oleh orang-orang Barat disebut “Boxers”. Dengan adanya kekacauan yang ditimbulkan oleh Boxers tersebut, Rusia berkesempatan untuk mengirimkan pasukannya ke Manchuria untuk melindungi warrga Negara dan kekayaannya. Rusia memberitahukan kepada Negara-negara barat bahwa pengiriman tersebut hanya bersifat sementara, dan jika situasi telah aman akan segera ditarik kembali. Tapi kenyataannya, setelah pemberontakan Boxers berakhir, tentara Rusia tetap ditempatkan di daerah tersebut.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pihak Negara-negara Barat, khususnya Inggris, begitu juga dengan Jepang. Mereka bersama-sama dengan Amerika Serikat, mengajukan protes. Bagi Jepang suatu tindakan Rusia di Manchuria berarti mendekati Korea, mendekati Korea berarti mendekati jepang, maka Jepang lebih keras memprotes tindakan Rusia tersebut. Sebab terjadinya perang Jepang-Rusia adalah, baik Jepang maupun Rusia memiliki kepentingan politik dan ekonomi yang sama terhadap Korea  dan Manchuria, serta Jepang menghendaki agar masalah Manchuria diselesaikan langsung dengan Tsar Rusia.

2.3  Jepang Dalam Perang Dunia 1

Perang Dunia 1 telah memberikan kesempatan kepada Jepang untuk menyalurkan berbagai ambisinya. Apalagi Jepang telah terikat oleh sebuah perserikatan dengan Inggris yang menyatakan bahwa Jepang harus membantu kawan serikatnya (Inggris) apabila kawan serikatnya itu di serang di Timur Jauh. Perserikatan itu juga mewajibkan untuk memperhitungkan bersama, tindakan apa yang harus diambil untuk melindungi suatu kepentingan di dunia Timur yang terancam Jerman. Jepang menyambutnya dengan gembira, sebab Jerman yang dahulu bersama-sama dengan Rusia, dan Prancis telah memaksanya mengembalikan Semenanjung Liaotung ke tangan Cina, yang akhirnya jatuh ke tangan Rusia.
Perang Dunia 1 memberikan kesempatan Jepang untuk bergerak secara leluasa menguasai Cina dan Samudera Pasifik, sebab Negara-negara Barat sedang sibuk mengurusi kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak sempat memperhatikan sepak terjang Jepang di Timur Jauh. Ikatan perserikatan Inggris-Jepang menyebabkan, Jepang menyatakan perang kepada Jerman.
Tugas Jepang dalam perang Dunia 1 secara geografis terletak di bagian timur, yakni membantu Inggris membersihkan laut Asia Timur dari kapal-kapal  perang Jerman. Sesudah pemerintah Jepang menyatakan perang kepada Jerman mereka segera mengirim pasukannya ke Tsingtao.
Selanjutnya armada Jepang memasuki Samudera Pasifik, yakni ke kepulauan Mariana, Caroline, dan Marshall yang terletak di utara katulistiwa. Sebagian yang lain angkatan laut Jepang berlayar ke timur Tengah untuk membantu mengawal pengiriman sekutu melewati laut tersebut.
Perang dunia 1 berakhir dengan kemenangan di pihak sekutu, yang berarti kemenangan juga bagi Jepang. Dengan demikian, sampai dengan perang dunia 1, Jepang telah berhasil menguasai banyak daerah. Jepang telah muncul menjadi Negara besar (the great power).

BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Jepang dan Cina sebelumnya telah memiliki hubungan persahabatan, baik secara resmi yakni dengan utusan-utusan, maupun tidak resmi yakni dengan hubungan dagang sejak zaman sebelum dinasti Ming. Sebelum perang berlangsung, Korea adalah Negara vassal Cina. Sebaliknya mulai 1894 M, Jepang menaruh perhatian yang besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan Korea dalam perang melawan Cina. Rusia mulai ikut campur. Rusia mengancam apabila kedua belah pihak tidak menarik pasukannya dari Korea, maka Rusia akan tampil di depan dan ikut bertanggung jawab.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di pihak Negara-negara Barat, khususnya Inggris, begitu juga dengan Jepang. Mereka bersama-sama dengan Amerika Serikat, mengajukan protes. Bagi Jepang suatu tindakan Rusia di Manchuria berarti mendekati Korea, mendekati Korea berarti mendekati jepang, maka Jepang lebih keras memprotes tindakan Rusia tersebut. Perang Dunia 1 memberikan kesempatan Jepang untuk bergerak secara leluasa menguasai Cina dan Samudera Pasifik, sebab Negara-negara Barat sedang sibuk mengurusi kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak sempat memperhatikan sepak terjang Jepang di Timur Jauh.
3.2  Saran
Dalam menyusun tugas seperti ini diharapkan agar dosen dapat mengawasi hasil kerja mahasiswa, demi menghindari yang namannya asal kutip, terlebih didapatkan dari internet. Dianjurkan agar menulis dengan jelas sumber dari tulisan tersebut agar tidak terkesan sebagai plagiat.



DAFTAR PUSTAKA
Leo Agung, 2012. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Ombak