Kamis, 09 Oktober 2014

Berbeda Bukan Berarti Tak Sama. “Apapun Budayanya- Indonesia Negaranya”_RezkiDesmita

Sebenarnya artikel ini aku tulis dalam rangka mengikuti lombah Menulis yang di laksanankan oleh Nabil Society, pada bulan April-Mei lalu. . Namun, sepertinya artikelku tidak masuk nominasi sebagai pemenang. Dari pada Mubazir dan hanya aku yang tahu, makanya aku akan Share ke Blogg, biar bisa nambah wawasan kita bersama. . . . . and than "don't be copy paste", kalau mau ngambil (copy), jangan lupa cantumin nama/sumbernya yaa. . karena artikel ini benar-benar hasil buah fikiranku ditambah dengan wawasan yang aku dapatkan dari membaca buku. Semoga Bermanfaat.




Tema: “Penyerbukan Silang  Antar Budaya Sebagai Strategi Membangun Kebudayaan Indonesia”

Beragam budaya, warna-warni etnis, bermacam-macam agama, dan berbagai  bahasa. Itulah deskripsi umum tentang Indonesia. Perbedaan bukan halangan untuk bersatu, merajut satu tujuan yang sama untuk Indonesia maju.
Sebagai warga Negara Indonesia, kita semua tentunya sudah tahu bagaimana bentuk kemajemukan masyarakat Indonesia, yang memiliki beragam jenis dari segala sisi aspek kehidupan. Namun, tak semua orang memahami, bagaimana menghadapi dan menjalani kemajemukan itu dengan penuh keharmonisan. Indonesia terdiri dari 33 Provinsi  yang terdapat di pulau yang berbeda tentulah menjadi faktor utama yang melahirkan perbedaan, bahkan tidak hanya berbeda pulau yang menimbulkan perbedaan, dalam satu Provinsi sudah terdapat perbedaan, entah etnis, budaya ataupun bahasa.  Pluralisme masyarakat Indonesia merupakan suatu keragaman yang akan menyatu dengan yang namanya  integrasi nasional.
Dari berbagai kemajemukan tersebut, salah satu yang sangat menarik untuk dibahas adalah ragam kebudayaan. Indonesia adalah Negara yang memiliki kekayaan adat istiadat yang lahir dari ragam kebudayaan. Seperti apa sebenarnya definisi kebudayaan? Sesuai definisi kebudayaan dari Kontjaraningrat bahwa “kebudayaan dapat ditinjau dari dimensi wujudnya, paling sedikit tiga wujud yaitu wujud sebagai suatu kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, wujud sebagai suatu kompleks aktivitas, serta wujud sebagai benda”. Jadi, dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa  Kebudayaan ialah sesuatu yang ada di tengah-tengah masyarakat, baik yang kongkrit maupun abstrak, karena kebudayaan lahir dari manusia yang berupa hasil cipta atau karya, seperti ide dan aktivitas. Kebudayaan dapat dikatakan sebagai simbol dalam kehidupan sosial masyarakat.
Kehidupan sosial tidak dapat dipisahkan dari yang namanya tradisi-tradisi atau kebudayaan. Segala sesuatu yang terjadi dalam bersosial tergantung manusia yang menjalaninya, hingga terciptalah sebuah pemikiran yang mengarah pada perubahan dan perkembangan kehidupan manusia. Dalam hal ini, manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena dimana ada manusia pasti akan hadir kebudayaan. Walaupun demikian, kebudayaan tidak selamanya dapat diwariskan kepada generasi muda, karena setiap generasi pasti punya masa atau zaman, dimana zaman tersebut yang akan menentukan bertahan atau hilangnya kebudayaan yang sebelumnya telah ada.
Bicara mengenai zaman, sekarang saja dapat kita lihat perubahan apa yang telah terjadi? Dengan adanya ilmu teknologi, atau dapat dikatakan sebagai kebudayaan Digital, yang mempermudah kita untuk mengakses informasi begitu cepat bagaikan tanpa batas ruang. Orang yang ada di Indonesia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di Amerika hanya dalam beberapa menit. Sehingga, hal ini memungkinkan untuk membuka jalan masuk bagi budaya asing ke Indonesia yang tidak dapat kita batasi. Itulah perubahan yang tengah terjadi sekarang, baik itu budaya yang membawa dampak positiv maupun negativ. Sudah tidak ada lagi dinding atau batasan antara budaya Negara satu dengan yang lainnya, semua sudah dapat diakses melalui berbagai informasi ilmu teknologi (Iptek).
Bila kita mengkaji kebudayaan Indonesia secara umum, maka kita bisa melihat jauh sebelum Indonesia dijajah dan merdeka, Indonesia telah mengenal kebudayaan. Melihat berdasarkan pendekatan historis, Indonesia terhitung memiliki kebudayaan sejak awal masuk di zaman sejarah. Kebudayaan seperti apa? Sebelum Indonesia menjadi satu Negara seperti saat ini, Indonesia pernah mengalami zaman keemasan yang dibawah kekuasaan kerajaan-kerajaan tradisional, seperti kerajaan Kutai, Majapahit, dan Sriwijaya. Dari situlah telah lahir suatu budaya hasil cipta masyarakat kerajaan, berupa ertefak dan juga aktivitas kerja dalam kerajaan. Sampai dengan sekarang berbagai karya cipta itu dapat kita lihat sebagai satu bentuk peninggalan sejarah, yang terus dilestarikan guna menjaga suatu bukti peradaban umat manusia dari masa ke masa. Demikian pula dengan aktivitas manusia yang terjadi pada masa kerajaan, seperti pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Raja dan dipatuhi oleh rakyatnya, yang kemudian kepemimpinan itu akan turun-temurun dipegang oleh keturunan Raja pertama tadi, hal ini dapat disebut suatu tatanan aktivitas yang dijalankan serta berlaku dikalangan keluarga raja dan lingkungan kerajaan. Sehingga dari sini kita dapat memahami kebudayaan yang dahulu pernah ada di Indonesia dari prespektif sejarah.
Pemerintahan yang ada sekarang juga tidak lepas dari peran sistem budaya, kebanyakan orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan berasal dari daerah yang berbeda-beda, yang tentunya dari setiap pemerintah yang berasal dari daerah-daerah itu membawa kebudayaan yang telah tumbuh di daerahnya sebagai warisan nenek moyang masyarakat daerah itu, sehingga pemikiran serta kerja dalam pemerintahan kadang terpengaruh oleh kebudayaannya masing-masing, yang dapat dilihat dari cara berfikir, bicara atau dialeg, dan juga tingkah laku dalam melaksanakan tugas pemerintahan.
Pemerintahan yang sekarang kita kenal dengan istilah para pelaku birokrat, juga punya sistem budaya yang berskala nasional. Artinya, bila budaya itu sendiri ditinjau dari segi pemerintahan maka budaya yang ada ditengah-tengah pemerintahan adalah budaya yang memiliki satu titik yang sama, yaitu budaya yang lahir dari nilai-nilai Pancasila. Sehingga, dalam pemerintahan di Indonesia meskipun di pegang oleh seseorang yang berasal dari suku atau etnis yang berbeda-beda, tetap satu dalam tujuan untuk membangun Indonesia, yakni persatuan untuk mewujudkan keadilan demi kesejahteraan bersama melaului peraturan yang dibuat, demikianlah kesemuannya itu terangkum dalam nilai-nilai pancasila. Hal inilah yang disebut sebagai salah satu sistem budaya nasional.
Pada hakekatnya suatu bangsa itu terbentuk dari kesamaan-kesamaan, seperti kesamaan tujuan, bahasa, dan nasib dari masyarakat bangsa tersebut. Lahirnya sebuah bangsa atau Negara tentunya dapat bertahan dengan adanya Ketahanan nasional. Sedangkan ketahanan nasional Indonesia sendiri harus berlandaskan pada Wawasan Nusantara, yakni pandangan hidup masyarakat Indonesia tehadap pemanfaatan geografi Indonesia, sejarah, aspirasi, budaya untuk keberlangsungan hidup, serta cita-cita yang menjadi tujuan nasional. Dalam menjalankan kehidupan yang bersifat nasional, tidak dapat dipungkiri akan ada kemungkinan-kemungkinan yang harus dihadapi sebuah bangsa, seperti kesulitan, hambatan, dan masalah. Sehingga, harus ada kekuatan yang dipersiapkan untuk menghadapi semuanya, yang dinamakan Ketahanan Nasional. Untuk meningkatkan Ketahanan Nasional inilah dibutuhkan Wawasan Nusantara sebagai landasannya, yang menitikberatkan pada persatuan dan kesatuan dari bangsa Indonesia.
Dapat dipahami bahwa, perbedaan dan kemajemukan bangsa Indonesia bukan aral yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Berbedanya kebudayaan antar daerah yang ada di Indonesia akan menjadi peluang baru untuk meningkatkan perkembangan Indonesia, yakni dengan cara kebudayaan setiap daerah yang ada di Indonesia harus go public, agar kebudayaan itu dikenal dan dapat dipelajari oleh masyarakat, sebagai strategi akulturasi baik itu nasional maupun internasional. Sehingga melalui strategi tadi, akan diperkenalkan budaya-budaya daerah sebagai satu kesatuan dari Kebudayaan Indonesia, dengan begitu Kekayaan budaya, sejarah dan pariwisata akan membawa Indonesia menjadi destinasi wisata nomor satu tanpa kehilangan jati dirinya.
Selain memakai strategi go public, yang umumnya sudah terjadi di Indonesia adalah pernikahan antar suku atau dari daerah yang berbeda. Ini dapat dikategorikan sebagai proses akulturasi yang nyata, karena dengan pernikahan tersebut akan terjadi perpaduan kebudayaan yang akan menghasilkan kebudayaan baru tanpa meninggalkan kebudayaan asalnya. Sehingga, akan menjadi strategi untuk pembentukan kebudayaan Indonesia yang membuktikan bahwa berbeda bukan berarti tak sama. Artinya, budaya boleh berbeda namun Negara tetap Indonesia.
Kebudayaan juga berfungsi sebagai identitas nasional. Mengapa? Karena unsur kebudayaan sebagai identitas nasiaonal dapat memberi warna bagi masyarakat Indonesia, antara lain bahasa nasional Indonesia dan bahasa-bahasa daerah, teknologi, pengetahuan tradisional, adat, dan cabang kesenian (contoh: seni tari). Melalui kebudayaan yang dimiliki itulah, bangsa Indonesia harus mentransformasikan ke dunia luar, karena mutu identitas suatu bangsa akan ditentukan melalui penilaian bangsa lain terhadap unsur-unsur kebudayaan tadi, apakah bermutu atau tidak. Bila kebudayaan kita dinilai memiliki ciri khas dan unik yang tidak ditemukan di tempat lain atau Negara lain, maka akan memberikan rasa bangga tersendiri bagi bangsa Indonesia, sehingga akan mendorong kekuatan identitas nasional Indonesia di mata dunia. Selain itu, hal terpenting adalah bila kita mengidentifikasi kebudayaan Indonesia pada publik, akan menutup kesempatan bagi bangsa lain untuk mengklaim budaya Indonesia. 
Sebagai strategi dalam membangun kebudayaan Indonesia, maka masyarakat Indonesia harus memahami dan menghargai setiap budaya yang menyebar di seluruh pelosok bumi Indonesia untuk disatukan dalam tatanan integritas nasional. Kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan. Sedang arti nilai disini dapat dilihat dari dua presfektif, pertama dasar penilaian segala sesuatu yang ada dalam kehidupan sehari-hari, dan kedua benda atau hal-hal yang dinilai dalam kehidupan itu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu dalam kehidupan, baik yang berwujud (kongkrit) maupun tidak berwujud (abstrak) bila memiiki nilai maka itulah kebudayaan. Sesuatu yang dimaksud berwujud disini seperti hasil karya manusia dalam sebuah bangsa yang dapat kita raba dan dapat dilihat, seperti gedung, pesawat, dan benda lainnya yang memiliki arti dan nilai bagi kehidupan manusia. Sedangkan yang tidak berwujud namun memiliki nilai yang besar adalah budi pekerti, kedisiplinan, tolong-menolong, sopan-santun, Nilai pancasila, dan segala sesuatu yang sifatnya abstrak namun bernilai. Dari nilai-nilai inilah yang akan menjadikan sebuah budaya itu dipandang unik dan berharga, demikianlah mengapa kebudayaan dapat dikatakn sebagi identitas nasional. Jadi, kebudayaan Indonesia adalah satu hal yang memberikan pembeda terhadap bangsa dunia lainnya,  kebudayaan kaya dan beragam yang hanya ditemukan di Indonesia. Hal ini menjadi identitas tersendiri sebagai kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Indonesia adalah Negara berkembang, yang memiliki beragam kebudayaan antar daerah. Kemajemukan yang hanya akan ditemukan di indonesia, karena itulah sungguh pantas bila kebudayaan yang menjadi identitas nasional Indonesia. Satukan perbedaan budaya untuk tujuan bersama dalam membangun kebudayaan Indonesia, agar Indonesia akan tetap menjadi Indonesia, dengan jati dirinya sendiri dalam Negara Kesatuan Rupublik Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Perkenalkan pada dunia keunikan dan nilai yang masih tersembunyi dari pandangan publik, tunjukan kebanggaan kita bersatu dalam perbedaan, membangun Indonesia.