Sabtu, 21 Mei 2016

INSPIRASI RASA

Petani cinta
(Rezki Desmita)

Ladangku mulai tandus,
Tatkala angin berhembus
Terbangkan puing debu yang menghunus,
Ladangku mulai terabai,
Walau hanya sekedar melambai,
Sedikitpun tak terdengar ucapan bye-bye

Mengapa??
Segalanya berubah,
Aku terlupa,
Ataukah dia terluka?
Tak ada lagi pupuk penyubur,
Zat haraku mulai kendur.
Sapanajang mata memandang,
Coklat rerumputan memanjang terpanggang.
Pestisidamu menggerogotiku.
Memperpendek masa hijauku.

Dimana?
Petani cinta penghidup cita,
Menebar rasa, penyubur asa
Jangan biarkan aku binasa,
Terhempas rasa,
Mati tanpa asa.
Untukmu. . .
Petani cinta penggarap asa,
Ladang taniku merindumu tanpa binasa.
Denganmu. . .
Sepanjang masa cintaku kan ter-asah.


                                                           Bolano Lambunu, 02—april – 2016

INSIPRASI HATI

SETIAKU


Tertatih ku berjalan
Terhempas ku bertahan
Namun, apa yang ku lihat di seberang jalan?
Kau melangkah pelan telah berdampingan
Lariku tertahan
Mungkinkah masih ada harapan ?

Aku tetap bertahan
Walau harus berperang melawan sakit yang menghujam
Ku lihat kau semakin jauh dari hadapan
Baru ku sadar ternyata aku takut kehilangan

Ku lari menerjang penghalang
Tak peduli dengan siapa kau berpegangan
Satu hal yang harus ku bilang
Kau satu tanpa bandingan

Belum juga kau menoleh memandang hadirku di belakang
Kereta malam telah datang mengakhiri angan

Sejak awal, rupanya Tuhan telah menyuruhku pulang

Setidaknya aku telah berjuang
Bertahan sendiri dalam kesetiaan untuk kau seorang
Aku bahagia karena bukan hianat yang membuatku hilang

Setia saat memiliki semua orang bisa.
Setia tanpa memiliki apakah kamu bisa ?

Seribu pilihan tersuguh indah di hadapan
Denganmu adalah harapan dan pilihan terindahku

Walau tak dapat bersama saat di dunia yang sama
Dan akhirnya terpisah pula oleh dunia yang beda
Aku tetap memilih setia dalam mencintaimu.

Mencintaimu itu pilihan
Setia denganmu wujud kesucian
Bertahan untukmu tanda kemurnian
Bersamamu adalah impian

Bila ternyata semua harus tanpamu
Cinta tak purlu terhapus
Setiaku pun tak akan pupus.
Bertahan bersama maut yang siap memisahkan
Sehingga tak ada sesal yang terasa

Aku tak berputus asa
Ku yakin ketulusan ini akan terbaca.
Olehmu yang tak pernah merasa.

                                                                   Bolano Lambunu_ 14 04 2016