Senin, 09 Juni 2014

RAKYAT JUGA KORUPSI, , , “JA BO MEGAYA, DOI PARALU”


Pengantar: "tulisan ini saya tulis sejak sebelum pemilihan caleg pada 9 april. niatnya sich, mau di terbitin di koran, biar semua masyarakat bisa baca. Tapi karena ada kendala-kendala tertentu, sehingga saya lebih memilih untuk postingkan saja lewat blogg.  "
Beberapa pekan ini jalanan pada sore hari di kota Gorontalo maupun di kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo sangat ramai dengan berbagai kreativitas masyarakat dalam agenda Pesta Rakyat, atau lebih nge-trend dengan sebutan Kampanye. Maklumlah, karena pada bulan April nanti akan ada pesta demokrasi besar-besaran, di Gorontalo pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Ada beberapa Partai Politik dan bahkan Calegnya langsung yang turun ke jalan untuk memeriahkan sekaligus mengenalkan diri pada mssyarakat Gorontalo, bahwa inilah calon-calon legislatif yang akan menduduki kursi DPRD dan DPRI, dan akan mewakili aspirasi masyarakatnya. Dan tentunya nasib mereka ini ada di tangan masyarakat sebagai pemilih pada pemilu 09 April mendatang.
Saat beberapa pekan ini yang sering terdengar dari masyarakat adalah “mana doi, baru torang mo b.a pilih”, atau “Ja bo megaya, doi paralu”. Sebenarnya  kalimat yang membisingkan dan sedikit memalukan bagi mereka yang mengerti makna dari kata “KORUPSI”. Yaa,, ketika musim pemilu, masyarakat ramai-ramai turun ke jalan untuk berkampanye, saat pasca pemilu masyarakat pun kembali ramai-ramai turun ke jalan meneriakkan “Anti Korupsi” dan menghujat pemerintah yang terlibat dalam kasus tersebut. Padahal, mereka tidak menyadari, sebelumnya mereka pernah meminta hal yang sama seperti yang dilakukan oleh pemerintah yang dihujat itu.
Apa sebenarnya persepsi masyarakat tentang Korupsi???                                                     
“pemerintah yang menerima sogokan agar dapat memberikan sesuatu yang di harapkan oleh si penyogok tersebut”, “pemerintah yang melakukan penggelapan dana”, atau “pemerintah yang menerima uang dari seseorang atau kelompok demi mempelancar suatu urusan”????
Semua sama, , entah Pemerintah tingkat Presiden sampai tingkat kepala lurah jika melakukan hal diatas, dia adalah Koruptor. Hal yang sama juga berlaku pada masyarakat. Bukankah pemerintah diatas termasuk masyarakat? Hanya saja, yang membedakan mereka memiliki kedudukan di tingkat pemerintahan. Sehingga segala sesuatu yang mereka lakukan selalu terekspos oleh media, meskipun ada beberapa kasus yang mungkin belum tercium oleh media.                       
Persepsi masyarakat tentang korupsi harus diubah.
Ketahuilah… ketika rakyat memintah upah atau dana dari Caleg disaat situasi kampanye seperti ini, itulah bukti bahwa “Rakyat Juga Korupsi”. Mengapa? Karena tujuannya hanya satu, ketika rakyat tersebut telah menerima dana maka selanjutnya rakyat itu wajib memilih orang yang telah memberinya dana tersebut. Sebagai contoh, seorang Jaksa yang akan memutuskan vonis untuk terdakwa A, karena kasus pembunuhan. Untuk meringankan vonis maka A memberikan uang atau sogokkan pada Jaksa, maka kewajiban jaksa ini adalah meringankan vonis hukuman untuk A, karena dia telah menerima uang dari A. Bagaimana? Kasus yang beda, namun keadaannya yang sama, sama-sama dalam keadaan memintah. Impasnya pun sama, sama-sama memberikan kewajiban. Itulah korupsi.
Korupsi tak hanya uang, melalaikan pekerjaan dan bermalas-malasan hingga mengabaikan waktu, itu juga disebut korupsi, Korupsi waktu. Jadi, hati-hati dalam meneriakkan kata “Korupsi”, apakah diri kita sudah terbebas dari korupsi? Sehingga menghujat mereka yang melakukan korupsi. . . Sebenarnya, banyak yang dapat dicontohkan sebagai korupsi dikehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari, kita sendiripun melakukannya. Mau jadi apa negara ini bila yang terjadi Rakyat korupsi, Pemerintah pun korupsi. Saling korupsi satu sam lain.
Logikanya, jangan korupsi bila tak ingin mendapatkan pemerintah atau pemimpin yang korupsi. Zaman klasik sampai Globalisasi, Karma itu masih tetap ada. Mengambil keuntungan dari orang lain, maka siap-siap orang lain pulah akan mengambil keuntungan dari kita. Memintah uang dari caleg, maka siap-siap suatu hari nanti uang tersebut akan diambil kembali. Bercerminlah pada masa lalu, niscaya kita akan jadi orang bijak dalam menentukan sesuatu, tentunya jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.
Bukti dari janji bukan sekedar memberi uang, tapi tanggung jawab. Meskipun, tak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu di dunia ini butuh uang, namun bukan itu saja yang kita liat, tapi bagaimana cara kita mendapatkan uang itu serta cara kita menggunakannya. Ketika orang sakit, yang dia minta bukan uang, tapi obat. Bagaimana mungkin orang yang sakit hanya diberi uang sedang ia tak mampu menggunakan uang tersebut untuk apa, namun yang tepat adalah memberinya obat atau membawanya ke Rumah Sakit, itulah bentuk tanggung jawab bagi orang yang sehat. Begitupulah, membangun Negara. Bangunlah dengan tanggung jawab, bukan dengan uang. Karena tanggung jawab pasti dengan uang, sedangkan dengan uang belum tentu ada tanggung jawab.
Pemimpin yang bertanggung jawab adalah penentu nasib Negara, dan nasib pemimpin yang akan bertanggung jawab itu ada di suara rakyat. Selamat memilih, , dan selamat dipilih. .

Angket Evaluasi Pembelajaran (kisi-kisi)


No
Indikator
Kongnitif
Afektif
Psikomotor
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
(-)
1.
Interaksi
1
4
2
7
5
3
2.
Tolong menolong
6
11
10
8
12
9
Kisi-kisi Manusia sebagai Makhluk Sosial

Nama   : ……….
Jurusan : ……….
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda sesuai dengan pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada table.
Keterangan : SS= sangat setuju, S=Setuju, RR= Ragu-ragu, TS= Tidak setuju, STS= Sangat tidak setuju

No
Pernyataan
SS
S
RR
TS
STS
1
Setiap orang saling berkomunikasi satu sama lain.





2
Saya bahagia hidup bermasyarakat dan memiliki banyak teman.





3
Saya akan bersikap ramah pada orang-orang yang saya kenal





4
Komunikasi harus dibatasi antara satu dengan yang lain.





5
Saya selalu bersikap ramah kepada setiap orang





6
Setiap individu selalu  saling tolong menolong antara satu dengan yang lain.





7
Saya ingin berteman dengan orang-orang yang dapat membantu saya





8
Saya ingin menolong orang kaya sehingga akan mendapat imbalan.





9
Saya akan menolong orang-orang tertentu saja.





10
saya senang bila dapat menolong setiap orang yang membutuhkan pertolongan  





11
Seseorang selalu membutuhkan orang lain ketika kesulitan.





12
Saya selalu tolong menolong dalam bermasyarakat






Manusia Sebagai Makhluk Sosial

No.
Indikator
Kongnitif
Afektif
Psikomotor
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
(-)
1.
Interaksi
Setiap orang saling berkomunikasi satu sama lain.
Komunikasi harus dibatasi antara satu dengan yang lain.
Saya bahagia hidup bermasyarakat dan memiliki banyak teman.
Saya ingin berteman dengan orang-orang yang dapat membantu saya
Saya selalu bersikap ramah kepada setiap orang
Saya akan bersikap ramah pada orang-orang yang saya kenal.
2.
Tolong Menolong
Setiap individu selalu  saling tolong menolong antara satu dengan yang lain.
 Seseorang selalu membutuhkan orang lain ketika kesulitan.
saya senang bila dapat menolong setiap orang yang membutuhkan pertolongan  
Saya ingin menolong orang kaya sehingga akan mendapat imbalan.
Saya selalu tolong menolong dalam bermasyarakat
Saya akan menolong orang-orang tertentu saja.