Minggu, 18 Maret 2012

Kerajaan Gupta





kerajaan pada zaman India kuno banyak disebutkan dalam susastra Hindu, seperti misalnya Weda, Mahabharata, Ramayana, dan Purana. Salah satu kitab tersebut yaitu Mahabharata yang membahas banyak hal mengenai situasi politik dan keadaan geografi pada zaman kerajaan kuno di India. Kitab Ramayana juga memberikan sedikit informasi. Sebelum adanya kitab Mahabharata, Rigveda juga menguraikan situasi politik dan keadaan alam pada masa India kuno. Setelah zaman Mahabharata berakhir munculnya zaman Purana, yaitu masa pemulisan kitab-kitab mitologi memaparkan situasi politik dan geografi di sekitar India pada masa itu.
Tentang kapan berdirinya kerajaan-kerajaan di India pada masa lampau tidak diketahui dengan jelas dan tepat sehingga disebut “era mitologi”. Zaman keemasan India kuno menurut data klasik terentang selama millenium pertama. Pada zaman prasejarah India, ilmu politik dipercaya muncul bersamaan dengan ditulisnya Weda yang pertama, yaitu Rigveda (sekitar tahun 1500 SM). Kerajaan dalam Ramayana muncul sekitar tahun 500 SM dan dalam Mahabharata sekitar tahun 400 SM. Kerajaan tersebut berakhir ketika munculnya Kerajaan Maurya tahun 321 SM. Sedangkan mengenai kerajaan Gupta tidak terdapat dalam kedua kitab tersebut.
Rumusan masalah
1. Bagaimana latar berdirinya kerajaan Gupta?
2. Siapa saja raja yang pernah memerintah kerajaan Gupta?
3. Bagaimana kehidupan yang terjadi di dalam kerajaan Gupta?
4. Bagaimana proses keruntuhan kerajaan Gupta?
Tujuan masalah
1. Mengetahui latar berdirinya kerajaan Gupta
2. Mengetahui saja raja yang pernah memerintah kerajaan Gupta
3. Mengetahui kehidupan yang terjadi di dalam kerajaan Gupta
4. Mengetahui proses keruntuhan kerajaan Gupta
BAB I

Gambaran umum tentang kerajaan Gupta

A. Latar belakang berdiri 



Kerajaan Gupta terletak di anak benua Asia yang lebih terkenal dengan sebutan India merupakan wilayah yang secara geografis terletak di Asia Selatan tepatnya di India Utara. Kerajaaan Gupta merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha. Kerajaan Gupta ini muncul sejak kerajaan Kushana di India bagian utara pecah dan bagaikan lenyap dari muka bumi, karena tidak ada sumber yang bisa diceritakan. Wilayah anak benua India tersebut hingga awal abad VI SM bagaikan tak ada yang mengontrol, kekacauan terjadi dimana-mana selama waktu yang lama yang cukup lama. Hal ini mungkin terjadi karena pertempuran antar kerajaan dan tidak adanya kerajaan yang dominan. Namun pada abad VI SM , bagaikan muncul begitu saja dari balik kabut atau memenangkan peperangan diantara kerajaan yang berperang selama dua abad tersebut, muncullah Chandragupta diatas panggung sejarah dan membuat stabilitas di India utara menjadi aman dan kembali cemerlang sekaligus memulai babaksejarah baru India.
Nama Chandragupta merupakan tokoh yang kontroversial dan misterius karena tidak mempunyai asal-usul yang tidak diketahui dengan pasti. Menurut sumber yang tidak bisa dipastikan kebenarannya, Chandragupta adalah seorang petualang dari kalangan masyarakat rendah. Namun pada abad IV SM berhasil mendirikan dinasti Gupta, setelah mengawini seorang putri raja bernam Kumala Dewi yang berasal dari suku Licchavi yang termashur di Vaisali. Suku bangsa tersebut pernah berkuasa di India Utara, namun tenggelam oleh dinasti Maurya. Dengan perkawinan tersebut Chandragupta mempunyai alasan dan kesempatan untuk mengembangkan diri menjadi seorang yang dipertuan di kawasan Lembah Gangga hingga pertemuan sungai-sungai Gangga dan Yumna di Prayaga, yaitu di kawasan Allahabad sekarang. Dan menetapkan Pataliputra sebagai ibukota, tempat pusat pemerintahan. Tanggal 26 Februari 320 Masehi ditetapkan sebagai awal massa pemerintahannya sebagai raja.
Hal itu ditandai juga dengan dikeluarkannya mata uang baru untuk melestarikan kehormatan Raja dan Permaisuri, yang bergelar Mahara jadi raja. Pada tahun itu pula yang kemudian ditetapakan sebagai awal Tarikh Gupta.(Suud A,2006:199)
B. Raja-raja yang memerintah:
Chandragupta
Ramagupta Skandagupta
Samudragupta Skandagupta
Chandragupta II Kumaragupta


1. Chandragupta,
sebuah nama yang sudah terkenal di zaman purba yang merupakan pendiri dinasti Gupta. Beliau memerintah dari tahun 320–330, dan pada 322 SM Chandrgupta resmi naik tahta yang dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kearah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat (Eropa).
Seperti halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia. Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander the great yang selalu mengiringinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.
Chandragupta naik tahta pada masa dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca kematian Alexander the great, sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil menguasa daerah-daerah yang tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan Chandragupta berhasil menjalin hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia Barat). Persahabatan ini memberi peran penting dalam menggambarkan situasi Maghada pada saat Chandragupta. Penguasa yunani tersebut banyak membantu Chandragupta dalam menulis sejarah India. Penulis hasil bantuan penguasa Yunani tersebut banyak menggambarkan keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada lembah sungai Gangga.
Akhir hayat Chandragupta diakhiri dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja yang disegani kawan maupun lawan, rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia mempunyai Bayangkari, yaitu pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita asing yang berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda. Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu digunakan sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan memang sangat maju, bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan di kerajaannya dari pada uang Chandragupta (India). Dia juga telah mengembangkan pedagangan di laut, meskipun hanya di bagian teluk Persia dan laut Aden saja. Selain mempunyai pasukan pengawal pribadi, lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan Maghada. Laskar ini mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak. Jumlah gajah laskar ini berkisar antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000 untuk jumlah keretanya. Selain pasukan gajah dan kereta, dia juga mengembangkan jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000 orang. Laskar-laskar perang berasal dari satu kasta tersendiri. Ketika tidak ada perang, pekerjaan mereka hanya makan dan tidur semata. Tatepi mereka tidak diperkenankan untuk mempunyai banyak harta benda. Ini bermaksud untuk menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap sedia katika di butuhkan kapanpun dan dimanapun.
Chandragupta juga semakin memperkut eksistensi kasta sebagai pola sosial di India pada saat itu. Dia melarang keras perkawinan yang melibatkan kasta yang berbeda. Walaupun banyak kasta yang berkembang di India pada saat itu, Chandragupta dianggap sebagai raja yang giat dan juga adil. Walaupun hukuman yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia tidak banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang benar-benar melanggar aturan kerajaan. Chandragupta juga melakukan penaklukan terhadap daerah-daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae (Kabul), Asia (heart), Gedrosia (Baluchistan) dan meminta daerah-daerah tersebut untuk mengembalikan gajah-gajah perang India yang berjumlah sekitar 500 gajah.
2. Ramagupta
Raja yang memerintah menggantikan Chandragupta, namun tidak ditemukan sumber buku sejarah yang mengemukakan kakak dari Samudragupta tersebut. Konon tokoh ini sangat disembunyikan dari dinasti Gupta, karena kekalahan Ramagupta dalam usaha menaklukkan suku bangsa Saka sekitar tahun 335. Sehingga terpaksa digantikan oleh adiknya yaitu Samudragupta. .(Suud A,2006:201)
3. Samudragupta
Raja yang memerintah antara tahun 330-375 merupakan dari anak Chandragupta dan menjadi raja setelah menggatikan Ramagupta. Raja ini termasuk salah seorang Raja­ India yang dapat dibandingkan dengan Napoleon sehubungan dengan kemenangan-kemenangan yang diperoleh dari peperangan-peperangan yang dilakukannya. Samudragupta adalah Brah­min yang setia kepada Hindu dan ingin memperluas kerajannya. Tidak lama setelah raja dinobatkan, beliau mulai memerangi kerajaan-kerajaan yang terletak di sekitar kerajaannya, menaklukkan daerah Hindustan dan daerah-daerah yang terletak di sebelah utara. Setelah itu Samudragupta mengadakan persiapan untuk menyerang daerah-daerah di sebelah selatan yang sukar sekali untuk dimasuki.
Raja berhasil menaklukkan Kosala Selatan, Ngapur, Orissa dan India Tengah. Peperangan dilanjutkan ke bagian paling selatan melalui sungai Mahanadi, Godavari dan menaklukkan kerajaan-kerajaan Kalinga dan Pallaya (sekarang di daerah Madras). Kemudian Samudraguta mengambil jalan ke sebelah barat, melalui kerajaan-kerajaan Mahrata, Devarashtra dan Khandesh. Peperangan memakan waktu lebih dari 3 tahun, perjalanan tentaranya lebih dari 3000 mil. Dari peperangan tersebut, beliau mendapatkan tawanan, permata dan barang­-barang berharga lainnya, yang kemudian diangkut ke ibukota. Negeri-negeri yang diperangi tidak semuanya dapat dimasukkan ke dalam kerajaannya. Yang berada di bawah pemerintahannya adalah daerah Hindustan, sebagian dari India Utara dan India Tengah. Yang lainnya hanya sebagai kerajaan-kerajaan yang membayar upeti dan berada dibawah perlindungan kerajaan Gupta. Raja juga mengadakan kerja sama dengan Megavarna, Raja Sailan yang menganut ajaran Buddha.
Salah satu hasil dari kerja sama itu adalah ajaran Buddha mendapat perlindungan dari Raja Samudragupta dan raja memberikan izin untuk mendirikan suatu vihara dekat pohon Bodhi Gaya. Akan tetapi raja tetap memperkuat pengaruh agama Hindu, seperti dengan menghidupkan kembali pengorbanan kuda liar (asvamedha) yang biasa dilakukan oleh Raja Pushyamitra. Sebagai tanda peringatan, Raja Samudragupta memahat riwayat kemenangan-kemenangannya pada tiang batu. Salah satu batu peringatan itu masih tersimpan sekarang dalam benteng di kota Allahabad.
4. Chandragupta II bergelar Vikramaditya (375-415),
Pada massa pemerintahannya wilayah kerajaan Gupta bertambah luas. Daerah-daerah di sekitar Indus yang dikuasai orang Saka (Scyth) berhasil ditaklukkannya, negeri - negeri kaya di India Barat seperti Gujarat dan Malwa juga ditaklukkan. Kerajaan Gupta mempunyai pelabuhan-pelabuhan, kapal-kapal yang memudahkan perhubungan dengan Mesir melalui Laut Kolzum (Laut Merah).
Menurut pemuka ajaran Buddha dari Tiongkok, Fa Hien, ibukota Pataliputta merupakan kota yang indah, namun tidak didiami oleh raja lagi. Raja tinggal di Ayodya, kota tempat tinggal Buddha semasa kecil, kota itu diperbaiki dan diperluas. Pataliputta kemudian lenyap di abad ke-6, dihancurkan oleh bangsa Huna yang menyerbu dari utara. Pemuka ajaran Buddha dari Tiongkok yang lain, yakni Huan-Tsang, mengatakan bahwa saat beliau berada di India pada tahun 650, beliau hanya melihat bekas-bekas kota itu saja. Di masa pemerintahan putranya Chandragupta II Yikramaditya, kerajaan Gupta mencapai puncak kebesarannya. Keadaan kerajaan sangat makmur dan sentosa, pemerintahan dijalankan oleh raja dengan bijaksana selama 30 tahun.
5. Kumaragupta
Raja yang menggantikan kedudukan Chandragupta II Sebagai raja dan memerintah pada tahun 415- 455 Masehi.
6. Skandagupta Raja yang menggantikan kedudukan Kumaragupta sebagai raja dan memerintah pada tahun 455- 467 Masehi.
Skandagupta Merupakan raja terakhir dari dinasti Gupta. (Suud A,2006:200-204)
BAB II

Kehidupan dan kebudayaan kerajaan Gupta

A. Bidang politik
Kerajaan di India terutama pada kerajaan Gupta pada khususnya, tidak berdiri sebuah pos perbatasan antar kerajaan dan perdebatan mengenai batas wilayah jarang terjadi. Seorang Raja biasanya membuat angkatan perang (biasanya disebut Digvijaya yang berarti pemenang dari segala pemimpin) dan menaklukkan kerajaan lain dalam suatu pertempuran, berlangsung dengan cepat atau bisa juga selama berhari-hari. Raja yang kalah harus mengakui keunggulan dari Raja yang menang. Raja yang kalah kadang-kadang menyerahkan upeti kepada Raja yang menang. Upeti dikumpulkan hanya sekali, tidak secara berkala. Biasanya, Raja yang kalah bebas mengatur kerajaannya sendiri, tanpa mengadakan hubungan pemerintahan dengan Raja yang menang. Tidak ada kerajaan yang bergabung dengan kerajaan lain untuk lebur menjadi satu. Beberapa Raja biasanya membuat suatu upacara kenegaraan (contohnya Rajasuya atau Aswamedha). Raja yang kalah diundang oleh Raja yang menang dan harus mau datang sebagai teman atau sekutu. (Suud A,2006:202)
B. Bidang sosial
Menurut fa hien tercatat timbul kedamaian di india dan gaya kepemimpinan yang lembut dalam pemerintahan kerajaan Gupta. Mengenai jurnal kejahatan adalah tingkat tarif dan orang yang biasa bepergian dari satu dan kerajaan ke lain merasa aman karena tanpa kejahatan dan dengan tidak perlu mengurus dokumen perjalanan. Dan ia buat catatan khusus tentang rumah sakit untuk merawat penderita sakit didukung oleh tujuan pribadi. Ia juga katakan bahwa semua orang-orang terhormat, mungkin yang dimaksud adalah mereka yang berada pada kasta/suku bangsa tinggi serta hidup sebagai vegetarian. Suatu yang kecenderungan unik untuk mempunyai daya gerak diambil, tetapi bahwa yang urutan yang lebih rendah makan daging dan karenanya telah dihormati seperti sumber polusi, suatu aspek pengarah yang bagi kasta/suku bangsa adalah yang pertama ke luar sisi untuk menguraikan. Ia menguraikan budhism ketika masih melambaikan tetapi kelihatannya sedang dalam proses diserap kembali ke dalam hindiusme dari yang yang telah mula-mula bersemi. Di dalam pada umumnya, menunjukkan suatu kemakmuran yang tenang, dan dengan lembut beroperasi masyarakat, yang mungkin membandingkan dengan Cina/ keramik. Karena waktu itu masih menderita dari kekacauan setelah kejatuhan han dinasti dan kemuliaan tentang berita kebangkitan kembali dari rasa keras itu.(Murphey,19191:38)
C. Bidang kesenian
Pada masa Chandragupta II merupakan masa paling makmur bagi dinasti Gupta, sehingga mendapat julukan sebagai permata utama bagi kerajaan Gupta. Gupta periode adalah jaman yang sangat makmur sanskrit literatur, mencakup puisi dan drama, dan orang indian klasik memahat dan monumen yang membangun, namun hanya fragmen seni sudah selamat selama berabad-abad, karena sejak berbunga budaya Gupta hampir sama bertenaga selatan, di luar gupta kendali dan di selatan kedua-duanya dan utara nampak hanya untuk mengambil kebangkitan kembali sebagian besar mauryan kehebatan masa lalu.
kalidasa, seorang penulis drama yang sering mempergelarkan drama-dramanya dihadapan raja .Secara luas disambut tepuk tangan seperti india dramawan dan penyair terbesar. Hidup atau tinggal dan yang dikerjakan almarhum keempat dan awal berabad-abad ke lima, dekat puncak gupta tenaga dan ungkapan cemerlang dari budaya umur/zaman lebih lanjut. Banyak dari pekerjaan sudah selamat, dengan fragmen beberapa lain, barangkali sebab mereka menjadi sangat secara luas menyebar. Mereka masih membuat segar idan pemikatan yang rmemberi komentar tentang kelemahan keberadaan manusia dan tentu saja dapat dibandingkan dengan karya shakespeare's dan syair/puisi.(Murphey,19191:38)
Macam-macam jenis seni:
1. Seni patung: seni ini diabadikan kepada penyembhab patung yang diberi mahkota sinar dibelakang kepalanya, mahlota ini dinamakan ‘’hallo’’ dan banyak diberi ui batkiran . selain itu banyak juga dibuat orang patung siwa dan wisnu, baik batu atau perunggu.
2. Seni ukir: mempunyai cirri-ciri tumbuhah-tumbuhan menjalar , dari twmas ini terdapat peninggalan antara lain patung Budha bermahota sinar dan beberapa patung Bidhisatwa.(Sari,1944:92)
Contoh-contoh kesenian:
1. Lukisan: lukisan ini hanya dapat ditemukan pada dinding kuil-tidak ada yang digambarkan diatas kaian atau kayu. Tetapi lukisan ini sudah romping dana warna tidak terang,
2. Tugu perunggu: ini ,m rupakan suatu kemajuan teknik, tugu-tugu terbuat dari hanperunggu sperti tugu meherauli di Delhi
3. Uang mas: uang ini dalam pembuatatnya lebih bai k dari uang pada masa kerajaan Kushana. Pada umunya sudah terang, bahwa pada sampai sekrang kita jauh lebih banyak berjumpa dengan peninggalan seni ukir, seni patung, stupa, khaitya, dan biara. (Sari,1944:92)
D. keagamaan
Sebagai kerajaan yang wilayah kekuasaannya dominan di India yang mencakup India bagian utara. Salah satu tempat paling suci bagi umat Hindhu adalah pohon Bodhi di Bodh Gay. Untuk memudahkan para biku sinhales berasal dari Sri Langka yang berziarah, maka Raja Samudragupta mendirikan sebuah biara yang indah lengkap dengan enam buah aula dan tiga buah menara tinggi yang dikelilingi oleh sebuah tembok setinggi 10 hingga 12m. bangunan itu dihiasi warna kemilau serta berisi sebuah patung Budha yang dilapisi emas dan perak serta batu-batuan mulia. Sedangkan daya tamping biara tersebut mencapai seribu orang biku. Sebagai imbalannya raja Sri Langka yang bernama Maghvarman(350-380) diharuskan membayar upeti serta mengakui kekuasaan kerajaan Gupta.
Selain itu sebagai seorang raja, dia adalah seorang Brahmana ortodoks. Namun dia mengangkat seorang penasihat dari mereka yang beragama Budha yaitu Vasubhanda. Diwaktu senggangnya, sang raja mempelajari kesustraan dan music, karena dia seorang penyair dan pemusik serta gemar mengikuti pembahasan mengenai agama.
Menurut Fa hien, etika Budhis maupun jainisme mulai meresap dalam sanubari masyarakat India. Mereka bersifat lebih manusiawi dan ramah, tidak seperti masa Maurya berkuasa. Ajaran brahmanisme menggantikan peran Hinduisme. Ini merupakan ciri pada masa Gupta. (Suud A,2006:204)
BAB III

KERUNTUHAN KERAJAAN GUPTA

A. Penyebab keruntuhan
Masa-masa setelah kepemimpinan raja Chandragupta merupakan masa suram bagi sejarah kerajaan Gupta. Hal ini karena terjadi berbagai penyerbuan dari kerajaan lain seperti suku bangsa Ephalit atau Huna putih yang berasal dari Asia tengah. Yang menurut versi Yunani, setelah menduduki kawasan Bactria kuno di tepi sungai Oxus, mulai bergerak ke selatan. Untuk sementara, pasukan Skandagupta berhasil menahan arus serangan itu dengan bangga. Untuk mengenang peristiwa itu maka dibangunlah sebuah candi atau tonggak kemenangan dari batu yang dipancangkan di Bhitari itu digambarkan bagaimana Skandagupta berlari kencang memasuki istananya di Ayodya. Tonggak batu berbunyi antara lain : ‘’ seperti Sri Kresna, setelah berhasil membunuh musuh-musuhnya dia pergi sendiri ke arah ibunya, Devaki’’.
Namun setelah kerajaan Gupta dipimpin oleh Paragupta keadaan mulai berbalik. Paragupta tak berhasil menandingi kekuatan musuh, ketika mereka melancarkan serangan. Maka perpecahan segera muncul di ambang pintu bekas kerajaan Gupta yang jaya itu. Tepatnya pada tahun 484 M suku bangsa Ephalit atau Huna putih berhasi menyerbu dan menaklukkan Persia dan membunuh Rja bangsa Sassanid, Feroz dan melarikan putrinya.
Akibat dari serangan yang keduakalinya tersebut membuat panggung sejarah di India Utara mengalami kegelapan. Terutama kerajaan Gupta yang mengalami kemunduran dengan hanya tersisa tiga negara kecil di lembah sungai Gangga yaitu Maiwa,Maukhari dari Kanauj, dan Vardhana dari Tharesar. Sedangkan diantara ketiga negara tersebut juga sering terjadi peperangan dan senantiasa juga mendapat ancaman dari suku bangsa Huna maupun Gurjara.(Suud A,2006:205)
C. perbandingan kerajaan Gupta dengan kerajaan Magadha


ü Magadha merupakan kerajaan besar di India utara. Kerajaan ini mulai terpandang sekitar tahun 540 SM. Pada saat itu raja yang memerintah adalah Raja Bimbisara. Raja tersebut memerintah tepat di Ibu kota kerajaan yaitu Rajgir (sekarang Rajagriha
ü Gupta merupakan kerajaan besar di India utara. Kerajaan ini tersebut berakhir ketika munculnya Kerajaan Maurya tahun 321 SM
ü Dinasti yang memerintah di kerajaan Magadha ada lima. Dinasti pertama yang membangun kerajaan Magadha adalah Dinasti Sisunaga
ü Dinasti yang memerintah di kerajaan Magadha hanya ada satu yaitu dinasti Gupta dan yang membangun dinasti ini adalah Chandragupta


Penutup
Kesimpulan
Kerajaan Gupta merupakan kerajaan yang didirikan oleh Chandragupta yang merupakan pendiri dari dinasti Gupta. Kerajaan ini menganut ajaran Hindu-Budha yang disesuaikan dengan masa dimana raja itu memerintah. Misalnya pada masa raja Chandragupta menganut Hinduisme dengan pusat pemerintahan di Ayodhya, sedangkan pada masa sebelumnya agama yang dominan adalah Budhisme dengan pusat pemerintahannya di Pattalipura. Kerajaan Gupta mengalami kejayaan pada masa pemerintahan raja Samudragupta. Sebuah tulisan yang terpahat pada tonggak zaman Ashoka menjadi buktinya, dimana berisi tentang berita penaklukan dalam bahasa Sansekerta.
Daftar pustaka
http://inzpirasikuw.blogspot.com/2012/02/kerajaan-hindu-budha-asia-selatan.html

Perkembangan Kerajaan Dinasti Mogul


Babur, pendiri dinasti Moghul di India, merupakan salah satu penakluk sejarah lebih menawan. Di masa mudanya ia adalah salah satu pangeran yang miskin banyak, semua keturunan dari Timur , yang berperang di antara mereka sendiri karena memiliki beberapa bagian kecil dari kerajaan terfragmentasi orang besar itu. Babur bahkan menangkap Samarkand itu sendiri pada tiga kesempatan terpisah, masing-masing hanya beberapa bulan. Pertama kali dia mencapai ini ia hanya empat belas.

Apa yang membedakan Babur dari pangeran berkelahi lainnya adalah bahwa ia adalah oberver ingin hidup dan terus buku harian. Di dalamnya dia jelas menggambarkan kemenangan dan duka, baik naik dengan teman-teman di malam hari untuk menyerang sebuah desa berdinding atau melamun sekitar untuk cinta tak berbalas dari seorang anak yang indah.

'Kali throneless' itu Babur, karena ia kemudian menggambarkan tahun-tahun awal, berakhir pada 1504 ketika ia menangkap Kabul. Di sini, pada usia dua puluh satu, ia mampu membentuk pengadilan menetap dan menikmati kesenangan berkebun, seni dan arsitektur dalam tradisi Timurid keluarganya.

Dengan dinasti Persia kuat baru di sebelah barat (di bawah
Ismail I) dan kehadiran Uzbekistan agresif ke arah utara (di bawah Shaibani Khan), Babur Kabul menjadi pusat hidup utama dari tradisi Timurid . Tapi tekanan-tekanan yang sama berarti bahwa satu-satunya kesempatan adalah memperluas ke arah timur - ke India.

Babur merasa bahwa ia memiliki klaim atas warisan India utara, yang berasal dari Timur yang menangkap Delhi di 1398, dan dia membuat serangan menguntungkan beberapa melalui gunung sampai ke Punjab. Tapi ekspedisi serius pertamanya diluncurkan pada bulan Oktober 1525.

Beberapa puluh tahun kemudian (tapi tidak lebih cepat dari itu) jelas bahwa keturunan Babur adalah sebuah dinasti baru dan mapan di India utara. Babur menganggap dirinya sebagai orang Turki, tetapi dia adalah keturunan dari
Jenghis Khan maupun dari Timur. Bangsa Persia menyebut dinasti Mughal sebagai, makna Mongol. Dan sebagai kaisar Moghul di India bahwa mereka menjadi dikenal sejarah.

Babur di India: AD 1526-1530
Pada awal abad 16 sultan-sultan muslim Delhi (sebuah dinasti Afghanistan dikenal sebagai Lodi) yang lebih lemah karena ancaman dari pemerintah-pemberontak Muslim dan dari koalisi Hindu Rajput penguasa. Ketika Babur memimpin pasukan melalui gunung lewat, dari kubu di Kabul , ia pada awalnya bertemu oposisi kecil di dataran India utara.

Pertempuran yang menentukan terhadap Ibrahim, sultan Lodi, datang di dataran Panipat pada bulan April 1526. Babur ini sangat kalah jumlah (dengan 25.000 pasukan mungkin di bidang terhadap 100.000 pria dan 1000 gajah), tetapi taktik menang.

Babur menggali ke dalam posisi siap, disalin (katanya) dari Turki - dari mana penggunaan senjata telah menyebar ke Persia dan sekarang untuk Babur. Sampai sekarang orang India Delhi tidak memiliki artileri atau senapan. Babur memiliki hanya sedikit, tapi dia menggunakan mereka untuk keuntungan besar. Dia mengumpulkan 700 gerobak untuk membentuk barikade (perangkat dipelopori oleh Hussites Bohemia abad sebelumnya).

Sheltered di belakang gerobak, penembak Babur dapat pergi melalui bisnis melelahkan menembak mereka
matchlocks - tetapi hanya pada musuh pengisian posisi mereka. Dibutuhkan Babur beberapa hari untuk menggoda orang Indian ke dalam melakukan hal ini. Ketika mereka melakukannya, mereka menyerah untuk memperlambat tembakan dari depan dan hujan panah dari kavaleri Babur pengisian pada sisi masing-masing.

Kemenangan di Panipat membawa Babur kota-kota Delhi dan Agra, dengan jarahan banyak harta dan permata. Tapi ia menghadapi tantangan kuat dari konfederasi Rajput yang sendiri berada di ambang menyerang Ibrahim Lodi.

Tentara bertemu di Khanua Maret 1527 dan sekali lagi, menggunakan taktik serupa, Babur menang. Selama tiga tahun ke depan Babur menjelajah main dengan pasukannya, memperluas wilayahnya untuk mencakup sebagian besar India utara - dan semua rekaman sementara di buku hariannya daya tarik dengan dunia eksotis yang telah ditaklukkan.

Humayun: AD 1530-1556
Kontrol Babur masih dangkal ketika ia meninggal pada tahun 1530, setelah hanya tiga tahun di India. Humayun anaknya terus memegang tentatif pada harta baru keluarga. Tapi pada 1543 ia didorong barat ke Afghanistan oleh pemberontak Muslim kuat, Sher Shah.

Dua belas tahun kemudian, perang saudara baru di India Humayun memberikan kesempatan untuk menyelinap kembali hampir tanpa perlawanan. Salah satu kemenangan, di Sirhind pada tahun 1555, sudah cukup untuk memulihkan tahtanya. Tapi enam bulan kemudian Humayun terbunuh dalam sebuah terjatuh menuruni tangga batu. 13-tahun anaknya Akbar, mewarisi pada tahun 1556, tampaknya memiliki sedikit kesempatan untuk berpegangan pada India. Namun dialah yang menetapkan kerajaan Moghul perkasa.

Akbar: AD 1556-1605
Dalam tahun-tahun awal pemerintahan Akbar, warisan rapuh nya terampil diselenggarakan bersama oleh menteri utama mampu, Bairam Khan. Tapi dari 1561 kaisar 19-tahun sangat banyak pria sendiri. Tindakan awal menunjukkan bahwa dia bermaksud untuk memerintah kedua komunitas agama dari India, Muslim dan Hindu, dengan cara yang baru - dengan konsensus dan kerjasama, daripada alienasi dari mayoritas Hindu.

Pada 1562 ia menikahi seorang
Rajput putri, putri Raja dari Amber (sekarang Jaipur). Dia menjadi salah satu istri seniornya dan ibu dari ahli warisnya, Jahangir. Hubungan laki-lakinya di Amber bergabung dewan Akbar dan menggabungkan tentara-tentara mereka dengan-Nya.

Kebijakan ini sangat jauh dari permusuhan Muslim konvensional untuk penyembah berhala . Dan Akbar membawa lebih jauh, ke tingkat yang mempengaruhi setiap Hindu. Pada tahun 1563 ia menghapuskan pajak dipungut dari jemaah kuil Hindu. Pada 1564 ia menempatkan mengakhiri sumber yang jauh lebih suci dari pendapatan - yang jizyah, atau pajak tahunan orang-orang kafir yang Al Qur'an menyatakan akan dipungut sebagai imbalan atas perlindungan Muslim.

Pada saat yang sama Akbar terus memperluas batas-batas wilayah yang telah diwariskan.

Cara biasa Akbar hidup adalah untuk bergerak dengan tentara besar, memegang pengadilan di kamp indah ditata seperti kota modal tetapi seluruhnya terdiri dari tenda. Penulis biografinya, Abul Fazl, menggambarkan kemajuan kerajaan sebagai 'karena alasan politik, dan untuk menundukkan penindas, di bawah selubung terlibat dalam berburu'.

Banyak berburu tidak terjadi (versi favorit menggunakan cheetah terlatih untuk mengejar rusa) sedangkan tujuan politik yang mendasari - peperangan, perjanjian, pernikahan - yang dijalankan.

Perang membawa jarahan sendiri. Menandatangani perjanjian dengan Akbar, atau menyajikan istri untuk harem nya (koleksi akhirnya berjumlah sekitar 300 - lihat Harem ), melibatkan kontribusi terhadap kas negara. Seiring dengan peningkatan alamnya, begitu juga pendapatan nya. Dan Akbar membuktikan dirinya sebagai seorang adminstrator terinspirasi.

Jumlah kekaisaran yang semakin berkembang propinsi diatur oleh pejabat yang ditunjuk hanya untuk masa jabatan terbatas, sehingga menghindari munculnya panglima perang regional. Dan langkah-langkah untuk memastikan bahwa pajak pada petani bervariasi dengan keadaan setempat, bukan proporsi yang tetap dari produk mereka yang secara otomatis dikenakan.

Pada akhir masa pemerintahan Akbar hampir setengah abad, kerajaan lebih besar daripada di India sejak zaman Asoka . Batas luar nya adalah Kandahar di barat, Kashmir di utara, Bengal di timur dan di selatan garis di seluruh benua itu pada tingkat Aurangabad. Namun ini penguasa yang mencapai begitu banyak yang buta huruf. Sebuah sekolah menganggur, Akbar menemukan di kemudian hari tidak perlu untuk membaca. Dia lebih memilih untuk mendengarkan argumen sebelum mengambil keputusannya (mungkin faktor dalam keahliannya sebagai seorang pemimpin).

Akbar adalah asli, unik, yang disengaja. Karakter kompleks Nya jelas disarankan dalam istana aneh yang ia membangun, dan segera meninggalkan, di
Fatehpur Sikri .

Fatehpur Sikri: AD 1571-1585
Pada tahun 1571 Akbar memutuskan untuk membangun istana yang baru dan kota di Sikri, dekat dengan tempat suci dari sufi suci yang telah terkesan oleh meramalkan kelahiran tiga putra. Ketika anak laki-laki dua telah sepatutnya muncul, tukang batu Akbar mulai bekerja pada apa yang disebut Fatehpur ('Kemenangan') Sikri. Seorang anak ketiga lahir di 1572.

Istana Akbar, biasanya, tidak seperti orang lain. Ia menyerupai sebuah kota kecil, terdiri dari halaman dan eksotis yang berdiri bebas bangunan. Mereka dibangun dalam gaya Hindu linier, bukan kurva lembut Islam. Balok dan ambang dan bahkan lantai kayu dipotong dari batu pasir merah dan berukir, sebanyak jika bahan dari kayu ek dan bukan batu.

Istana dan masjid menempati puncak bukit, sementara sebuah kota berkembang luas di bawah ini. Situs ini hanya digunakan untuk beberapa empat belas tahun, sebagian karena Akbar telah mengabaikan masalah pasokan air. Namun di sinilah kepentingannya banyak dan beragam diberikan ekspresi praktis.

Berikut Akbar mempekerjakan penerjemah untuk mengubah klasik Hindu ke dalam bahasa Persia, ahli-ahli Taurat untuk menghasilkan sebuah perpustakaan naskah indah, seniman untuk menggambarkan mereka (kaisar buta huruf suka dibacakan kepada dan mengambil minat dalam lukisan). Di sini ada sebuah departemen sejarah di bawah Abul Fazl; pesanan dikirim keluar bahwa siapa pun dengan pengetahuan pribadi dari Babur dan Humayun adalah untuk diwawancarai sehingga informasi yang berharga tidak hilang.

Bangunan yang paling khas dari Akbar di Fatehpur Sikri adalah terkenal diwan-i-Khas, atau aula audiensi pribadi. Ini terdiri dari ruangan yang sangat tinggi tunggal, dilengkapi hanya dengan satu tiang. Bagian atas pilar, di mana Akbar duduk, bergabung dengan empat jembatan sempit untuk balkon menjalankan putaran dinding. Di balkon adalah adanya audiensi dengan Kaisar.

Jika diperlukan, seseorang dapat menyeberangi salah satu jembatan - dalam posisi berjongkok dengan hormat - untuk bergabung Akbar di tengah. Sementara itu, di lantai bawah, istana tidak terlibat dalam diskusi dapat mendengarkan tak terlihat.

Dalam diwan-i-Khas Akbar terutama berkaitan dengan urusan negara. Untuk memenuhi kepentingan pribadi lain, dalam perbandingan agama, ia membangun khusus ibabat-khana ('rumah ibadah'). Di sini ia mendengarkan argumen antara Muslim, Hindu, Jain, Zorastrians, Yahudi dan Kristen. Keganasan yang mereka semua saling serang meminta dia untuk merancang sebuah agama umum sendiri (di mana aura tertentu keilahian menular ke dirinya sendiri).

Orang-orang Kristen terlibat dalam perdebatan tiga
Yesuit yang tiba dari Goa pada tahun 1580. Sebagai orang Eropa pertama di istana Moghul, mereka adalah pertanda untuk masa depan.

Jahangir: AD 1605-1627
Akbar yang berhasil di tahun 1605 oleh anak tertua dan hanya bertahan putra, Jahangir. Dua anak lainnya telah meninggal karena minum, dan efektivitas Jahangir sebagai penguasa dibatasi oleh kecanduan sendiri untuk kedua alkohol dan opium. Tapi kekaisaran sekarang stabil cukup baginya untuk memimpin selama dua puluh dua tahun tanpa bahaya banyak pergolakan.

Sebaliknya ia mampu memanjakan rasa ingin tahu tentang dunia alam (yang ia mencatat dalam buku harian sejelas yang dari kakek buyut nya
Babur ) dan kecintaannya pada seni lukis. Di bawah mata yang tajam nya studio kekaisaran membawa miniatur Moghul ke puncak kesempurnaan, juga dipelihara pada masa pemerintahan putranya, Shah Jahan.

Moghul miniatur: 16 - abad ke-17
Ketika Humayun memenangkan perjalanan kembali ke India, pada tahun 1555, ia membawa bersamanya dua Persia seniman dari sekolah Bihzad . Humayun dan Akbar muda mengambil pelajaran menggambar. Seniman India Profesional belajar juga dari para empu Persia.

Dari perpaduan antara tradisi ada muncul sekolah Moghul yang sangat khas dari lukisan. Bertubuh penuh dan realistis dibandingkan dengan sekolah Persia lebih fantastis dan dekoratif, itu berkembang dalam lokakarya yang menetapkan Akbar di 1570-an di
Fatehpur Sikri .

Akbar menempatkan seniman untuk bekerja menggambarkan manuskrip yang ditulis oleh ahli-ahli Taurat untuk perpustakaan. Kerja baru dibawa ke kaisar pada akhir setiap minggu. Dia membuat kritik, dan mendistribusikan penghargaan kepada mereka yang bertemu dengan persetujuannya.

Adegan rinci adalah apa Akbar suka, menunjukkan perayaan pengadilan, kebun yang ditata, cheetah dirilis untuk berburu, benteng yang menyerbu dan pertempuran tanpa akhir. Gambar yang dihasilkan adalah harta karun detail sejarah. Tapi seperti lukisan mereka sedikit sibuk.

Jahangir putra Akbar mengambil minat khusus dalam lukisan, dan persyaratan-nya berbeda dari ayahnya. Dia lebih cenderung ingin gambaran akurat tentang burung yang tertangkap kegemarannya, atau potret politik menampilkan dirinya dengan penguasa saingan. Dalam kedua kasus gambar membutuhkan kejelasan dan keyakinan serta realisme rinci halus.

Para seniman naik luar biasa untuk tantangan ini. Dalam
Jahangir pemerintahan itu, dan bahwa putranya Shah Jahan , kaisar Moghul di studio menghasilkan karya keindahan yang luar biasa. Dalam waktu Shah Jahan bahkan adegan cerita yang padat, sehingga populer dengan Akbar, yang dihuni oleh karakter halus yang diamati dan meyakinkan.

Shah Jahan dan Aurangzeb: AD 1627-1707
Selama masa pemerintahan Shah Jahan dan Aurangzeb anaknya, kebijakan toleransi agama diperkenalkan oleh Akbar secara bertahap ditinggalkan. Sebagian besar telah diikuti oleh ayah Shah Jahan, Jahangir - meskipun di awal pemerintahannya ia memberikan Sikh dengan martir pertama mereka ketika guru Arjan ditangkap, pada 1606, dan mati di bawah penyiksaan.

Pada tahun 1632 Shah Jahan sinyal pengembalian mendadak ke interpretasi yang lebih ketat dari Islam ketika ia memerintahkan bahwa semua Hindu yang baru dibangun candi akan dihancurkan. Sebuah negara tradisi Muslim yang kafir mungkin menjaga kuil yang mereka miliki ketika Islam datang, tetapi tidak menambah jumlah mereka.

Langsung provokasi semacam ini adalah untypical Shah Jahan, tetapi menjadi kebijakan standar pada masa pemerintahan Aurangzeb anaknya. Tekadnya untuk memaksakan aturan Islam yang ketat di India Membatalkan banyak dari apa yang dicapai oleh Akbar. Serangan terhadap Rajput wilayah pada tahun 1679 membuat musuh-musuh raja Hindu, yang reimposition dari jizyah pada tahun yang sama memastikan kebencian di antara pedagang Hindu dan petani.

Pada saat yang sama Aurangzeb terobsesi dengan memperluas kekuasaan Moghul ke daerah sulit dari India selatan. Dia meninggalkan kekaisaran yang lebih besar tapi lebih lemah daripada dia menemukannya. Pada tahun delapan puluhan ia masih terlibat dalam perang permanen dan sia-sia untuk menahan apa yang telah disita.

Dalam dekade setelah kematian Aurangzeb , pada tahun 1707, fragmen kerajaan Moghul ke berbagai wilayah semi-independen - disita oleh pejabat lokal atau pemilik tanah yang menjadi keturunan raja-raja dan nawabs kali lebih baru. Kaisar Moghul terus memerintah dalam nama selama abad lebih, tetapi prestise mereka adalah hampa.

Kekuasaan yang sesungguhnya telah menurun secara bertahap dan tak kentara sepanjang abad ke-17, sejak hari ekspansif
kerajaan Akbar . Namun itu adalah pada abad ke 17 bahwa berita tentang, kemegahan kecemerlangan kekayaan, arsitektur dan kekerasan dinasti dinasti Moghul pertama mengesankan seluruh dunia.

Eropa menjadi kehadiran yang signifikan di India untuk pertama kalinya selama abad ke-17. Mereka mengambil deskripsi rumah kekayaan luar biasa penguasa, menyebabkan dia menjadi dikenal sebagai Moghul Besar. Mereka memiliki kisah menyentuh untuk menceritakan cinta Shah Jahan bagi istri dan bangunan luar biasa, Taj Mahal , yang menyediakan untuk makamnya.

Dan sebagai pemerintahan Shah Jahan menyatu ke dalam itu Aurangzeb, mereka dapat mencengangkan pendengar mereka dengan melodrama oriental dari jenis yang lebih sering dikaitkan dengan
Turki , menceritakan bagaimana Aurangzeb membunuh dua saudaranya dan memenjarakan ayah penuaan nya, Shah Jahan, di Benteng Merah di Agra - dengan Taj Mahal dalam pandangannya di Jumna, dari paviliun marmer dari penjara kastilnya.

Moghul kubah: AD 1564-1674
Para lukisan ditugaskan oleh kaisar Moghul yang luar biasa, tetapi arsitektur mereka yang paling heran dunia - dan khususnya kubah marmer putih karakteristik masa pemerintahan Shah Jahan.

Ada sebuah tradisi panjang kubah Muslim besar di Asia Tengah, akan sejauh kembali sebagai makam di
Bukhara di abad ke-10. Tapi Moghuls mengembangkan gaya yang sangat mereka sendiri - memungkinkan kubah bangkit dari bangunan dalam kurva pembengkakan yang entah bagaimana menyiratkan ringan, terutama bila bahan kubah adalah marmer putih.

Kubah pertama dari jenis ini surmounts makam Humayun di Delhi, dibangun antara 1564 dan 1573. Gaya ini kemudian diabaikan untuk sementara waktu - tidak diragukan lagi karena preferensi Akbar untuk arsitektur Hindu, seperti di Fatehpur Sikri - sampai Shah Jahan, pembangun terbesar dinasti, mengembangkannya pada abad 17 dengan kekuatan dan kecanggihan.

Percobaan pertama di baris ini juga masterpiece-nya - sebuah bangunan yang telah menjadi yang paling terkenal di dunia, karena keindahan dan untuk cerita romantis di balik penciptaannya.

Sepanjang awal karirnya, banyak yang menghabiskan memberontak melawan ayahnya, Shah Jahan mendukung terbesar telah istrinya, Mumtaz Mahal. Tapi empat tahun setelah ia berhasil naik tahta ini rekan dicintai banyak meninggal, pada tahun 1631, melahirkan anak keempat belas mereka. Taj Mahal, makamnya di Agra, adalah ekspresi kesedihan Shah Jahan. Romantis seperti itu jarang di antara raja (yang Eleanor Persilangan datang ke pikiran dengan yang lain), dan tentunya tidak ada yang pernah dicapai tujuan peringatan yang begitu cemerlang.

Tidak ada arsitek terkenal dengan Taj. Tampaknya kemungkinan bahwa Shah Jahan sendiri mengambil peran utama dalam mengarahkan tukang batu nya - terutama karena banyak bangunan lain nya berkembang dalam gaya terkait.

Taj Mahal dibangun antara 1632 dan 1643. Pada tahun 1644 kaisar mengutus para Masjid Jumat yang luas bagi kota barunya di Delhi. Pada 1646 ia mulai Masjid Pearl lebih intim di Benteng Merah di Agra. Sementara itu ia membangun Benteng Merah baru di Delhi, dengan paviliun marmer putih untuk penginapan sendiri atas besar dinding batu pasir merah. Pada Fatehpur Sikri ia memberikan sebuah kuil baru untuk sufi kepada siapa kakeknya, Akbar , begitu setia.

Semua bangunan ini mengandung variasi pada tema kubah putih dan melengkung halus, meskipun tidak bisa menyaingi contoh pertama besar Shah Jahan di Taj.

Aurangzeb, anak Shah Jahan, tidak mewarisi bunga bergairah ayahnya dalam arsitektur. Namun ia mengutus dua bangunan mengagumkan dalam tradisi yang sama. Salah satunya adalah Masjid Badshahi di Lahore, mulai tahun 1673, bahkan lebih besar dari ayahnya Masjid Jumat di Delhi, itu saingan dalam keindahan kubah nya. Yang lainnya, dimulai pada 1662, pergi ke ekstrem yang lain; Masjid Pearl kecil di Benteng Merah di Delhi, dimulai pada 1662 untuk ibadah pribadi Aurangzeb, adalah keajaiban kecil dari marmer putih.

Hal ini menyoroti marmer ini yang menangkap mata. Tetapi Benteng Merah mengandung dua Masjid Pearl sendiri adalah contoh luar biasa dari abad ke-17
kastil .

Para Moghuls setelah Aurangzeb: AD abad ke-18
Ketika kaisar Moghul Aurangzeb di tahun delapan puluhan, dan kekaisaran berantakan, yang tinggal di India Italia (Niccolao Manucci) Prediksi pertumpahan darah yang mengerikan tentang kematian orang tua itu, lebih buruk dari itu bahkan yang cacat itu awal pemerintahan Aurangzeb . Pelatih asal Italia itu benar. Dalam perang suksesi yang dimulai pada tahun 1707, dua putra Aurangzeb dan tiga cucu-cucunya tewas.

Kekerasan dan gangguan adalah pola masa depan. Enam kaisar Moghul telah memerintah selama rentang waktu hampir 200 tahun. Dalam 58 tahun setelah kematian Aurangzeb, ada delapan kaisar - empat di antaranya dibunuh dan satu terguling.

Ini tingkat kekacauan memiliki efek buruk pada kerajaan dibangun oleh Akbar . Stabilitas Moghul India tergantung pada loyalitas dari mereka memerintah banyak daerah nya. Beberapa dikelola atas nama kaisar oleh gubernur, yang merupakan anggota dari hirarki militer. Lainnya diperintah oleh keluarga kerajaan, yang melalui perjanjian atau pernikahan telah menjadi sekutu kaisar.

Dalam penguasa abad ke-18 dari tiap jenis terus mengaku kesetiaan kepada kaisar Moghul di Delhi, tetapi dalam prakteknya mereka berperilaku dengan kemerdekaan meningkat. Fragmen kerajaan ke kerajaan-kerajaan kecil yang keberadaannya akan sangat membantu
Inggris di India untuk mendapatkan kontrol, dengan memainkan tetangga saingan off melawan satu sama lain.

Dalam jangka pendek, meskipun, ada bahaya yang lebih cepat. Selama 1730s sebuah penakluk dalam cetakan klasik Jenghis Khan atau Timur muncul di Persia. Ia merebut takhta Persia tahun 1736, dengan judul Shah Nadir .

Kemudian tahun itu ia menangkap kubu Kandahar. Benteng besar berikutnya di sebelah timur rute, yaitu
Kabul , masih dalam tangan Moghul - sebuah harta kesayangan sejak zaman Babur. Nadir Shah membawanya pada 1738, memberinya kekuasaan di kota itu sampai ke Khyber Pass. Di luar Khyber terletak kekayaan luar biasa di India. Seperti Genghis Khan di 1221, dan Timur pada 1398, Nadir Shah pindah.

Pada Desember 1738 Nadir Shah melintasi Indus di Attock. Dua bulan kemudian ia mengalahkan tentara kaisar Moghul, Muhammad Shah. Pada Maret ia memasuki Delhi. Penakluk memiliki kontrol setrika di atas pasukannya dan awalnya kota ini tenang. Hal ini dipecah ketika argumen antara warga dan beberapa tentara Persia meningkat menjadi kerusuhan di mana 900 Persia dibunuh. Bahkan sekarang Nadir Shah melarang pembalasan sampai ia telah memeriksa tempat kejadian. Tapi ketika dia naik melalui kota, batu yang dilemparkan ke arahnya. Seseorang kebakaran sebuah senapan yang membunuh seorang perwira yang dekat dengan Syah.

Dalam pembalasan ia memerintahkan pembantaian. Pembunuhan itu berlangsung selama sehari. Jumlah kematian lebih dari 30.000.

Hebatnya, ketika kaisar Moghul memohon rahmat bagi umat-Nya, penakluk Persia mampu mengabulkannya. Pembunuhan itu berhenti, untuk pengumpulan barang berharga Delhi untuk memulai.

Kekayaan yang tak terhitung perjalanan barat dengan Persia. Jarahan ini mencakup dua harta yang paling spektakuler dari kaisar Moghul - Tahta Merak, ditugaskan oleh Shah Jahan, dan berlian Koh-i-Nur. Nadir Shah mampu mengirim rumah Keputusan dari Delhi timbul semua pajak di Persia selama tiga tahun. Selain perhiasan dan emas, ia mengambil dengan dia 1000 gajah, 100 tukang batu dan tukang kayu 200. Sejajar dengan kunjungan
Timur , 341 tahun sebelumnya, hampir persis.

sEropa di kekaisaran fragmenting: AD 1746-1760
Serangan oleh Nadir Shah adalah bencana tunggal terbesar telah menyerang kerajaan Moghul, tetapi ancaman jangka panjang lebih serius segera menjadi jelas. Pada 1746 perang terbuka pecah antara negara-negara Eropa di daratan India, ketika kekuatan Perancis merebut Madras dari Inggris.

Di selatan, di mana Aurangzeb menghabiskan nya
tahun terakhir mencoba untuk memaksakan kontrol kekaisaran, Perancis dan tentara Inggris sekarang berbaris satu sama lain dalam pergeseran aliansi dengan penguasa lokal. India memulai peran baru sebagai tempat yang penting bagi kekuatan Eropa, dan khususnya ke Inggris. Pembangunan bukan pertanda baik bagi para kaisar Moghul di Delhi.

Baik Perancis dan India Timur Inggris Perusahaan, untuk memajukan kepentingan komersial mereka, menawarkan dukungan militer dalam perjuangan dinasti dalam negara bagian India yang kuat. Membantu kandidat untuk tahta membuka wilayah baru pengaruh, pasar baru.

Kematian pada tahun 1748 dari raja muda Moghul di Hyderabad diikuti dengan bantuan Prancis dan bahasa Inggris untuk anak saingan penguasa mati. Segera kedua negara Eropa juga berjuang di sisi berlawanan dalam perang suksesi di Carnatic (pesisir jalur utara dan selatan Madras).

Kandidat Perancis berhasil di Hyderabad, dan favorit Inggris berlaku di Carnatic tersebut. Tapi acara yang paling mencolok dalam kampanye baik adalah intervensi dramatis oleh Robert Clive pada 1751. Dengan 200 tentara Inggris di India dan 300 ia merebut Arcot (ibukota Carnatic) dan memegang itu melalui pengepungan tujuh minggu.

Tindakan-Nya, dan kekalahan berikutnya tentang kekuatan Prancis dan India dalam pertempuran, memenangkan tahta bagi kandidatnya. Ia juga memiliki efek mengurangi prestise di mata India tentara Perancis. Sampai saat ini Perancis telah memiliki lebih baik dari Inggris di India (terutama dalam menangkap mereka
Madras tahun 1746).

Prancis dan Inggris tetap saingan di selatan India untuk sisa abad ini. Hal ini di utara bahwa keseimbangan perubahan signifikan dalam mendukung Inggris, setelah bencana 1756. Pada tahun itu nawab Benggala, Siraj-ud-Daulah, menguasai penyelesaian Inggris di Calcutta dan mengunci beberapa tawanan nya semalam di ruang benteng. Rincian tepat apa yang terjadi malam itu tidak jelas, tapi acara tersebut menjadi dikenal ke Inggris sebagai Black Hole Calcutta .

Untuk memulihkan Calcutta, Clive berlayar dari Madras utara pada Oktober 1756. Benteng ini kembali di tangan Inggris pada Januari 1757. Tapi Clive sekarang memutuskan untuk campur tangan lebih jauh dalam politik Bengal.

Ia bertujuan untuk menempatkan seorang nawab lebih compliant, Mir Jafar, di atas takhta Benggala, dan ia mencapai tujuannya setelah mengalahkan Siraj-ud-Daulah di Plassey pada bulan Juni 1757. Selama tiga tahun ke depan Clive hampir menguasai provinsi kaya Benggala, menggunakan Mir Jafar sebagai boneka politiknya. Dengan demikian dia menetapkan pola dimana kontrol Inggris secara bertahap akan menyebar melalui India, di tambal sulam aliansi terpisah dengan penguasa lokal.

Pada 1760 kembali ke Inggris Clive, pemilik kekayaan besar dan cepat diperoleh. Di sini juga ia menetapkan pola, kali ini salah satu yang salah lagi buruk. Dia adalah yang pertama dari 'nabobs', yang kekayaan berasal dari spekulasi dan suap sementara administrasi urusan India. 

 Peta Letak Kerajaan Mogul di India